Ditinggal Liburan, Konsumsi Listrik Jakarta Turun 25%

Pada kondisi normal, beban puncak listrik Jakarta mencapai 7.293 MW.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 27 Des 2015, 14:45 WIB
Petugas saat memeriksa tarif meteran listrik di Rusun Benhil, Jakarta, Jumat (9/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) mencatat adanya penurunan konsumsi listrik di wilayah Jakarta hingga 25 persen dari kondisi beban puncak sekitar 7.293 megawatt (MW).

Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Disjaya, Mambang Hertadi, menuturkan penurunan konsumsi listrik di Jakarta karena banyaknya warga yang pergi berlibur. Selain itu, banyak aktivitas industri dan bisnis yang juga tak beroperasi.

"Beban puncak di luar Natal itu 7.293 MW, sekarang turun 25 persen. Diharapkan tahun baru turun sekitar 20 persen," ucap Mambang saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (27/12/2015).

Dia memastikan pasokan listrik di wilayah Jakarta dan Tangerang relatif aman. Selama ini listrik di ibu kota negara tersebut disuplai dari sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Demi menjamin tak ada pemadaman listrik, PLN Disjaya menyiapkan banyak petugas untuk berjaga-jaga di semua unit posko.

"Semua posko di PLN harus siap 24 jam, sehingga kalau ada masalah bisa langsung ditangani," katanya.

Tak hanya itu, perseroan telah memutuskan untuk tidak melakukan pemeliharaan jaringan listrik hingga libur tahun baru berakhir.

"Sejak tanggal 22 Desember, kami tidak melakukan pemeliharaan jaringan. Kami jamin pasokan listrik Jakarta aman," tuturnya. (Ndw/Igw)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya