AS Bekukan Aset Perusahaan Bos Besar Yakuza

Geng asal Jepang ini diburu habis oleh banyak negara, termasuk Amerika Serikat

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 12 Des 2015, 07:01 WIB
Jumlah anggotanya terus mengalami penurunan, kini Yakuza membuka pendaftaraan anggota baru secara online. (Foto: grind365.com)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan salah satu kelompok geng terbesar di dunia Yakuza. Geng asal Jepang ini diburu habis oleh banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat baru saja membekukan aset dari Bos Yakuza, Tadamasa Goto.

Tadamasa Goto adalah petinggi Yakuza, the Tamaguchi Gumi. Dia memegang kendali beberapa peranan penting di kelompok mafia ini hingga 2008 lalu setelah dia dikeluarkan dan dipaksa untuk pensiun.

Goto kemudian direlokasi ke Kamboja, namun dia diduga masih bisa mengendalikan sejumlah perusahaan yang terakit dengan kasus pencucian uang, menurut Departemen Keuangan Amerika Serikat, dilansir dari CNN Money, Jumat (11/12/2015).

"Goto memiliki hubungan yang sangat dalam dengan Yakuza dan telah menjadi instrumen operasi kriminal di dunia," tutur John E Smith Direktur di kantor Departemen Keuangan bagian Pengendalian Aset Asing.

"Aksi kali ini menyangkal akses Goto ke sistem keuangan AS dan menunjukkan bagaimana kita sangat agresif memberantas organisasi kriminal antar negara dan pendukungnya," imbuhnya.

Pemerintah AS telah menindak keras Yakuza dalam beberapa tahun ini. Goto adalah orang yang ke-14 kali yang berhubungan dengan mafia Jepang itu yang ditangkap pemerintah AS. Yakuza banyak melakukan kasus kriminal seperti penyelundupan narkoba, pencucian uang dan aktivitas ilegal lain, yang berkembang sangat dalam selama bertahun-tahun antar negara.

Pemerintah Jepang juga mulai menindak keras Yakuza, yang menjadi sangat kuat di negara selama puluhan tahun dengan membangun hubungan politik dan bisnis yang kuat.

Pada bulan Agustus, geng terbesar, Yamaguchi-gumi - dan mantan kelompok Goto - dibagi menjadi dua faksi, tanda bahwa hari-hari tua kontrol yakuza yang akan segera berakhir.

Polisi Jepang telah bersiaga penuh sejak saat itu. Perpecahan besar terakhir terjadi pada tahun 1984, dan mengakibatkan tahunnya perang kekerasan dengan pembunuhan, penembakan dan pemboman yang mem uat publik ketakutan. Hanya beberapa minggu yang lalu, seorang bos mafia itu ditemukan dipukul sampai mati.

Anggota Yakuza dikenal dengan tubuh banyak tato, dan praktek memotong jari untuk melunasi hutang atau menebus kesalahan. (Zul/Ndw)

 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya