Pesan Terakhir Ibunda kepada Rano Karno

Rano meminta kepada seluruh masyarakat memaafkan segala kesalahan sang bunda selama hidup.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 07 Des 2015, 10:52 WIB
Plt Gubernur Banten Rano Karno menghadiri rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3). Presiden menginstruksikan proyek jalan tol Trans Sumatera dimulai pembangunannya pada April 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Serang - Ibunda Gubernur Banten Rano Karno, Lily Istiarti Soekarno M Noor wafat pada Minggu, 6 Desember 2015 di RS Cinere, Depok, Jawa Barat. Sebelum mengembuskan napas terakhir, almarhumah berpesan agar anaknya selalu memegang teguh ajaran agama dan mengabdikan diri kepada masyarakat dalam pekerjaan apapun.

"Ibu selalu menguatkan jiwa saya. Permata saya tinggal satu, dan sekarang sudah tidak ada. Bapak meninggal tahun 1986," kata Rano Karno, di Serang, Senin (7/12/2015).

Dia menuturkan tidak pernah memiliki firasat apapun sebelum sang bunda meninggal dunia. "Ibu itu lebih kuat dibanding saya sebagai gubernur," terang dia.

Rano Karno meminta kepada seluruh masyarakat untuk memaafkan segala kesalahan almarhumah selama masih hidup. Dia juga meminta doa bagi mendiang ibunda.

"Akan dimakamkan di samping makam bapak saya, di (TPU) Tanah Kusir. Saya enggak ada firasat. Saya bahagia, beliau pergi dalam waktu yang tidak lama," ujar Rano Karno.

Dari hasil pernikahan dengan Soekarno M Noer, Lily Istiarti memiliki anak, Nurli Karno, Rano Karno, Suti Karno, Rubby Karno, Tino Karno, dan Santi Karno.

Lily Istiarti mendapat perawatan di RS Cinere sejak Senin 30 November 2015 malam. Dia mendapatkan perawatan intensif di ruangan ICU pada Minggu 6 Desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB dan mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 18.07 WIB.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya