Tiongkok Larang Pengiriman Barang via Drone

Pengiriman barang via drone akan sulit terealisasi di Tiongkok karena otoritas setempat dikabarkan akan menggelar aturan yang melarangnya.

oleh M Hidayat diperbarui 01 Des 2015, 11:27 WIB
Sebelum mengudara tahun depan, Google harus membahas peraturan terbang dengan Federal Aviation Administration (FAA) terlebih dahulu

Liputan6.com, Jakarta - Apakah pengiriman barang via drone adalah masa depan dari e-commerce? Itu adalah pertanyaan terbuka, tapi konsep ini tampaknya sulit terealisasi di Tiongkok lantaran otoritas Negeri Tirai Bambu itu dikabarkan akan menggelar peraturan yang akan melarang pengiriman via drone di wilayah perkotaan.

Saat ini, drone masih eksis di ruang yang relatif tidak diatur di Tiongkok. Tetapi pada ajang General Aviation Development Summit di Beijing pekan lalu, menurut informasi yang dikutip dari Tech in Asia, Selasa (1/12/2015), Sekretaris Asosiasi Pemilik Pesawat dan Pilot Tiongkok Ke Yuyu mengungkapkan bahwa satu set draf peraturan baru tentang drone akan dirilis bulan ini.

Peraturan baru tersebut telah melalui Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok dan saat ini ada di tengah-tengah prosedur persetujuan lainnya. Ini adalah mimpi buruk bagi siapa pun yang berharap bahwa drone suatu hari nanti akan menggantikan pengiriman cepat via kurir sepeda di Tiongkok.

Ke mengatakan, peraturan itu akan memerlukan persetujuan pendaftaran dan persetujuan otoritas penerbangan untuk drone dengan berat lebih dari 25 kg, dan drone yang mampu membawa kargo atau beratnya lebih dari 150 kg (330 lbs) bahkan akan dikenakan pembatasan yang lebih ketat.

Tapi pembatasan tersebut tidak akan mengubah banyak hal bagi para pemain e-commerce, karena menurut Ke, peraturan itu melarang pengiriman drone langsung di daerah perkotaan padat.

Peraturan ini belum secara resmi disahkan dan dirilis, sehingga mungkin saja Ke keliru atau draf akhir peraturan ini masih dapat mencakup sejumlah perubahan.

Tentu saja, pemain e-commerce dengan rencana pengiriman via drone (seperti Alibaba) mungkin ingin melobi otoritas penerbangan untuk aturan yang lebih longgar.

(Why/Isk)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya