Minim Sentimen, IHSG Bakal Bergerak Variatif dalam Sepekan

IHSG diperkirakan akan bergerak pada level support 4.550 dan resistance 4.585.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Nov 2015, 06:20 WIB
Pengunjung melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak variatif pada perdagangan saham selama sepekan ke depan. Pasalnya, sentimen penggerak indeks saham cenderung sepi.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, kondisi dalam negeri cenderung positif. Ekpektasi pelaku pasar terhadap perekonomian dalam negeri relatif baik.

Menurutnya, pelaku pasar percaya jika pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di atas 5 persen pada tahun depan. Kemudian, aktivitas window dressing juga akan mendorong gerak IHSG.

"Prediksinya pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tahun depan. Orang melihat akan lebih bagus," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (30/11/2015).


Diakui oleh Satrio, pada penutupan perdagangan saham pekan lalu kondisi IHSG kurang baik. Hal itu karena bursa China tertekan yang berimbas ke bursa Asia lainnya termasuk Indonesia.

Satrio berharap, tekanan itu akan mereda dan mendorong kinerja indeks saham.

"Memang kemarin sinyalnya negatif. Kalau kita lihat ketakutannya Shanghai turun besar. Market Asia pengaruh. Dow Jones turun tapi tidak pengaruh, turunnya tipis," paparnya.

Satrio memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.550 dan resistance 4.585.

Untuk saham, Satrio merekomendasikan spekulatif buy saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan selama aksi ambil untung tidak terlalu besar maka IHSG akan bertahan dari tren pembalikan arah atau pelemahan. Ia meminta pelaku pasar mencermati data-data dalam negeri yang dirilis pekan ini. Adapun data tersebut seperti inflasi.

Reza memperdiksi IHSG bergerak pada rentang support 4.515. Kemudian resistance ada pada level 4.588-4.633. "Diharapkan sentimen yang dirilis tersebut dapat memberikan sentimen positif," ujarnya dalam riset yang diterbitkan.

IHSG sendiri ditutup di level 4560,56 pada Jumat 27 November 2015. Secara mingguan, IHSG melemah tipis 0,02 persen. Dimana pekan sebelumnya, IHSG ditutup pada level 4.561,33. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya