Soal Ini, Indonesia Disalip Malaysia

Indonesia kalah cepat dibanding Malaysia soal impor mobil hybrid BMW.

oleh Rio Apinino diperbarui 27 Nov 2015, 13:00 WIB
Indonesia kalah cepat dibanding Malaysia soal impor mobil hybrid BMW.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Indonesia kalah cepat dibanding Malaysia soal impor hibrida BMW. Pasalnya, di saat Agen Pemegang Merek (APM) BMW Indonesia belum menjual BMW i8 secara resmi, APM BMW Malaysia Auto Bavaria justru telah membuka showroom khusus untuk meniagakan mobil ramah lingkungan tersebut.

Seperti dilaporkan Paultan, showroom BMW i ini dibuka di Jalan Tun Razak, dekat dengan Ampang Park, Kuala Lumpur, Malaysia. Total luas lantai pertama showroom ini adalah 128 meter persegi.

Konsumen Tanah Air yang menginginkan BMW i8 masih perlu mendapatkannya dari Importir Umum (IU), Prestige Image Motorcars.

Di ruang pameran, selain memajang satu unit BMW i8, dealer ini juga men-display BMW i Wallbox, yaitu aksesori pengisian tenaga mobil yang ditempel ke dinding.

Auto Bavaria dilengkapi dengan tim khusus yang melayani pelanggan BMW i. "Pelanggan BMW i8 akan dimanjakan, termasuk dalam hal servis dan perbaikan," ujar Jeffrey Gan, Managing Director Auto Bavaria.

Sebagai perbandingan, konsumen Tanah Air yang menginginkan BMW i8 masih perlu mendapatkannya dari Importir Umum (IU), Prestige Image Motorcars.

Meski demikian, baik Indonesia atau Malaysia, keduanya belum mampu memasukkan mobil listrik saudara i8, BMW i3. Sama dengan Indonesia, problem penyediaan mobil listrik di sana adalah tidak adanya infrastruktur penunjang seperti stasiun pengisian.

"Tapi setelah itu hadir (infrastruktur), kami akan mempertimbangkan membawa i3," ujar Alan Harris, CEO BMW Group Malaysia.

(rio/gst)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya