Dinilai Tak Transparan, Keluarga Pasien Flu Babi Protes

Keluarga pasien dugaan flu babi yang meninggal di RS Sanglah, Denpasar, memprotes rumah sakit karena dinilai tak terbuka tentang penyakit pasien.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Jul 2009, 18:58 WIB
Liputan6.com, Denpasar: Keluarga pasien terduga flu babi yang meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali memprotes pihak rumah sakit. Pasalnya pihak rumah sakit tidak terbuka tentang penyakit pasien, Slamet, terutama soal pemindahan dari ruang ICU ke ruang isolasi.

Slamet adalah korban meninggal akibat dugaan flu babi. Korban pertama, Sultan Farhan, meninggal Ahad (12/7) malam di RS M. Djamil Padang. Diduga bocah sembilan tahun itu diduga terkena flu babi karena menderita demam tinggi, batuk, serta sesak napas. Apalagi, saat berlibur di Jakarta, dia sempat kontak dengan orang asing.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Flu babi sebenarya tidak lebih berbahaya dari flu biasa. Tapi, jangan salah, di seluruh dunia, lebih dari 400 orang telah meninggal akibat flu yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya. Dari 94 ribu orang di dunia yang terkena flu babi, sebanyak 429 di antaranya meninggal.

Di Indonesia, data Departemen Kesehatan per 12 Juli 2009 menyebutkan jumlah pasien positif H1N1 sebanyak 64 orang. Pola hidup sehat sebenarnya bisa mencegah flu babi. Hindari penderita influenza, selalu jaga kebersihan, cuci tangan dengan sabun, dan gunakan masker bila sakit.(JUM/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya