Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok hacker militan Iran dalam beberapa minggu terakhir melancarkan serangan cyber ke e-mail dan akun media sosial milik pejabat pemerintahan Barack Obama. Serangan cyber ini diyakini terkait dengan penangkapan seorang pengusaha Iran-Amerika di Teheran.
Wall Street Journal melaporkan pejabat Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pihak yang memberlakukan kebijakan terhadap Iran tampaknya menjadi target utama serangan, termasuk State Department's Office of Iranian Affairs dan Bureau of Near Eastern Affairs. Target lainnya termasuk wartawan dan akademikus.
Lonjakan serangan semakin gencar setelah kesepakatan landmark international pada Juli lalu yang memberikan sanksi ekonomi pada Iran dengan membatasi program nuklir di Teheran untuk tidak digunakan dalam pengembangan senjata.
Untuk diketahui, Revolutionary Guards, yang dikenal sebagai cabang militer terkuat di Iran, secara berkala kerap melancarkan serangan cyber kepada lembaga pemerintah AS dalam beberapa tahun terakhir. Namun seorang sumber mengatakan bahwa ritme serangan kian meningkat setelah penangkapan Siamak Namazi pada pertengahan Oktober 2015.
Namazi adalah kepala perencanaan strategis untuk Crescent Petroleum, perusahaan minyak dan gas di Uni Emirat Arab dan telah bekerja untuk proyek think-tank di Washington. Sebelum ditangkap, ia telah ditahan dan diinterogasi oleh Revolutionary Guards.
"Kami menyadari laporan tertentu yang melibatkan Iran. Namun kami tidak mau berkomentar atas hal ini. Kami menyadari bahwa hacker Iran dan di tempat lainnya sering melakukan serangan cyber untuk memperoleh informasi atau membuat koneksi dengan target tertentu," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada Reuters.
Mengutip laman Huffington Post, Jumat (6/11/2015), para pejabat AS yakin bahwa beberapa serangan mungkin ada hubungannya dengan laporan dari warga yang ditahan dan lain sebagainya.
(Isk/Dew)**
Hacker Iran Serang E-mail dan Akun Media Sosial Pejabat AS
Sekelompok hacker militan Iran melancarkan serangan cyber ke e-mail dan akun media sosial milik pejabat pemerintahan Barack Obama.
diperbarui 06 Nov 2015, 15:14 WIBBarack Obama, Presiden Amerika Serikat (huffingtonpost.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
LRT Jabodebek Angkut 3,8 Juta Penumpang di Kuartal I 2024
Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan RI
Ronal Surapradja Ikut Seleksi Calon Wali Kota Bandung dari PDIP
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Tersandung, Indonesia Tetap Hajar Thailand
7 Potret Kedekatan Winona Azzara Bareng Al El Dul, Sering Dikira Pacar
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Polisi Buru Penyuplai Narkoba ke Aktor Rio Reifan
Polda Metro Jaya Gerebek Markas Judi Online di Tangerang, 11 Orang Ditangkap
Happy Ending Akhiri Kompetisi Kalahkan Persik, Persebaya Siapkan Kerangka Tim untuk Musim Depan
Pengisian Cuma 10 Menit, Baterai Baru CATL Bisa Tempuh 600 Kilometer
Arloji Emas Milik Orang Terkaya di Kapal Titanic Cetak Rekor Lelang, Terjual 10 Kali Lipat dari Perkiraan Awal
10 Ucapan Hari Pendidikan Nasional, Bisa Jadi Inspirasi