Jendela Dunia: Indahnya Lukisan Raksasa di Hamparan Sawah Jepang

Di lukisan sawah terbesar ini, sekitar 800 warga desa menanam tujuh jenis tanaman padi.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Nov 2015, 19:45 WIB
Di lukisan sawah terbesar ini sekitar 800 warga desa menanam tujuh jenis tanaman padi.

Liputan6.com, Nepal - Protes yang dilakukan warga etnis Madhesi menentang konstitusi Nepal yang dianggap diskriminatif, berlangsung ricuh setelah mereka melempari polisi dengan batu. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (3/11/2015).

Sejumlah warga Madheri lalu memblokade jalan di perbatasan Birgunj. Namun blokade jalan itu bisa ditangani polisi.

Di Lesbon, Yunani, tim penyelamat berhasil menyelamatkan 300 migran dan pengungsi, ketika salah satu kapal yang mereka tumpangi karam di Perairan Lesbos. Mereka mengatakan, 43 orang migran tewas, antara lain 19 bayi dan balita ketika berusaha menyeberang Perairan Lesbos dengan kapal pada Ahad lalu.

Di Albufeira, Portugal, hujan badai menyebabkan banyak kerusakan pada sejumlah sarana publik. Badai juga menyebabkan banjir bandang. Seorang pria paruh baya tewas akibat terseret arus banjir.

Sementara di Gyodashi, Jepang, sebuah lukisan sawah terbesar di dunia dibuat di Gyodashi, Jepang. Sekitar 800 warga desa menanam tujuh jenis tanaman padi, untuk membuat mahakarya bertemakan anak-anak di luar angkasa.

Luas sawah yang dijadikan kanvas lukisan ini sekitar 27 hektare persegi. Dengan membayar tiket Rp 40 ribu, pengunjung dapat menikmatai lukisan ini dari sebuah menara. (Dan/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya