Kronologi Terbakarnya Pantograf KRL Serpong-Tanah Abang

Setelah kereta api berhenti, semua penumpang langsung berhamburan keluar, loncat dari kereta api untuk menyelamatkan diri.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 03 Nov 2015, 12:21 WIB
Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang terbakar di perlintasan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong karena gangguan pantograph. (Liputan6.com/Naomi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang mengalami gangguan di perlintasan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, pukul 05.10 WIB tadi. Kereta api listrik itu mengalami gangguan pantograf hingga terbakar. Akibatnya, para penumpang panik berhamburan dan loncat dari KRL untuk menyelamatkan diri.

Kepala Stasiun Serpong, Satia Tarta Gunada menuturkan, kejadian bermula saat KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dengan nomor KA 1907 berangkat menuju Tanah Abang sekitar pukul 05.00 WIB.

"Saat kereta berjalan sampai di KM 27+100, jalur 2, sebelum tiba di Stasiun Rawa Buntu, tiba-tiba lampu di gerbong 1 mati. Lalu ada penumpang yang melihat adanya percikan api di gerbong 2, lama kelamaan api membesar," ujar Satia, Serpong, Selasa (3/11/2015).

Selanjutnya, penumpang menggedor pintu masinis untuk melaporkan kejadian itu. Masinis segera melakukan pemberhentian darurat, terlebih penumpang sudah panik.

Setelah kereta api berhenti, semua penumpang langsung berhamburan keluar. Mereka meloncat dari kereta api untuk menyelamatkan diri.

"Selanjutnya, api mulai dapat dipadamkan oleh petugas satpam KA dengan menggunakan 2 tabung APAR," kata Satia.

Baca Juga

Dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek listrik yang mengakibatkan pantograf hangus terbakar di atas gerbong 2. Dalam musibah itu, Satia memastikan tidak ada korban.

"Semua penumpang selamat, dan untuk melanjutkan perjalanan, langsung dijemput dengan KRL lain," ujar Satia. (Bob/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya