Liputan6.com, Jakarta - Salah satu raksasa teknologi, Google, dikabarkan baru saja mengubah nama salah satu program besutannya yang dikhawatirkan dapat menyinggung kelompok feminis.
Mengutip informasi dari laman Mirror, Rabu (14/10/2015), bulan lalu Google baru saja merilis sebuah program bernama Brotli yang berguna untuk mengompres data sebuah situs agar dapat dimuat lebih cepat.
Namun, ternyata di balik pembuatan program tersebut ada beberapa kelompok yang kurang setuju dengan nama file yang dilekatkan di program tersebut, yaitu .bro.
Sebab, di Amerika Serikat, kata bro merupakan singkatan yang biasa digunakan kelompok feminis untuk merujuk pada pria yang dianggap seksis dan membenci wanita dan diduga berkontribusi pada budaya seksisme. Selain itu, kata bro juga biasa digunakan para pria untuk memanggil satu sama lain.
Oleh karena itu, Google memutuskan mengganti nama file tersebut menjadi .br untuk menghindari tuntutan dari 'Social Justice Warriors', sebuah kelompok yang gencar memimpin kampanye online untuk melawan apapun yang dianggap menyinggung atau tidak pantas.
Salah seorang insinyur Google, Zoltan Szabadka mengungkapkan bahwa sebelumnya Google telah membahas mengenai penggantian nama file ini dengan salah seorang temannya.
"Saya sudah bertanya ke seorang teman feminis dari lingkungan budaya Amerika Utara dan menyarankan untuk tidak lagi menggunakan kata bro. Setelah itu, kami telah menemukan penyelesaian yang memuaskan dua belah pihak, sehingga tidak lagi perlu dibahas lebih lanjut," ujar Zoltan Szabadka.
"Meskipun, kami sendiri masih belum mengerti alasan orang-orang marah terhadap penggunaan kata tersebut dari pandangan budaya kita, mereka seharusnya tidak perlu semarah itu dan sebenarnya ada cukup alasan untuk tidak menggunakannya," tambah Zoltan.
Langkah Google mengganti nama file nya tersebut juga mengundang perdebatan di antara internet, salah satunya adalah yang memang merasa bahwa kata bro merupakan masalah yang terkait gender, tapi tidak sedikit pula orang yang merasa bahwa tindakan Google ini hal yang buruk sebab tunduk pada tuntutan sedikit orang.
Brotli sendiri merupakan sebuah algoritma kompresi generik lossless yang dapat digunakan untuk mengompres data menggunakan beberapa macam varian algoritma modern.
(dam/cas)
Dianggap Kontroversial, Google Ubah Nama Programnya
Menggunakan nama file yang dianggap menyinggung kelompok feminis, Google pilih mengganti nama file tersebut untuk hindari tuntutan hukum
diperbarui 14 Okt 2015, 18:00 WIBLayanan Symphony memampukan firma keuangan, pelanggan korporat, hingga individual, untuk melakukan komunikasi digital terpusat.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bandara Adi Soemarmo Tetap Layani Penerbangan Haji 2024, Ini Alasannya
Jadwal, Hasil, dan Klasemen PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Lolos ke Final Four?
Gandeng BMW Indonesia, RSPB Sediakan Layanan Kesehatan Pengantaran Premium
Serpihan Kisah Ernando Ari, Ada Doa Orang Lain dan Latihan Sendiri
PKS dan Partai Golkar Saling Beri Sinyal Bakal Koalisi di Pilkada Depok 2024
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Hasil Tes Urine Rio Reifan Positif Sabu, padahal Dulu Ngaku Kapok Pakai Nakorba
Cek Isi Pesan dengan Istri, Polisi Fokus Periksa HP Brigadir RAT yang Tewas Diduga Bunuh Diri
Kurang Tidur Bikin Merasa Lebih Tua, Ini Alasannya
UMKM Pertamina Kantongi Transaksi Rp 1,2 Miliar di Hari Pertama Ajang FNF Pekanbaru
SIS Preschool Hadirkan Pendidikan Usia Dini dengan Kurikulum Berbasis Riset di Sedayu City
Intip Rahasia Miliarder Jeff Bezos Supaya Tetap Produktif