Menteri Puan: Kembangkan Iptek, Lebih Dulu Kuatkan SDM atau Dana?

Saat ini persentase anggaran kegiatan iptek di Indonesia masih jauh dari rasio yang digariskan oleh UNESCO.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 08 Okt 2015, 13:15 WIB
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan hukuman kebiri jadi satu opsi agar pelaku kekerasan seksual jera. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, menilai keberhasilan pengembangan iptek tergantung dari sumber daya manusia. Selain itu, pendanaan juga memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi.

Hal itu diutarakan Puan dalam pembukaan Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) ke XI di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Kamis (8/9/2015). Dia menyatakan, di antara faktor SDM dan pendanaan dalam iptek, kerap menjadi perdebatan mana terlebih dahulu yang dipersyaratkan.

"Apakah dengan semakin kuat kualitas SDM yang ada, maka akan semakin besar dukungan dana yang diberikan. Atau semakin banyak dana yang diberikan, maka akan menghasilkan SDM yang semakin berkualitas," ujar Puan.

Puan mengungkapkan, jika melihat kebutuhan anggaran kegiatan iptek, saat ini persentase anggaran kegiatan iptek di Indonesia masih jauh dari rasio yang digariskan oleh UNESCO.

Saat ini, anggaran iptek di Indonesia berkisar 0,08 persen dari produk domestik bruto (PDB), sedangkan rasio dari UNESCO 2 persen dari PDB.

Jika menuruti rasio UNESCO, maka 2% PDB 2014 Indonesia adalah lebih dari Rp 200 triliun. Yang tersedia saat ini kurang lebih sekitar Rp 10 triliun.

"Tentu merupakan kesenjangan yang sangat besar antara kondisi ideal dan apa yang terjadi saat ini," kata Puan.

Karena itu, Pemerintah mengoptimalkan ketersediaan anggaran riset dan teknologi dengan menggabungkan masalah riset dan teknologi di pendidikan tinggi. Penggabungan ini untuk memacu perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.

Menteri Puan juga meminta perlu membangun koneksitas yang semakin kokoh antara dunia riset dengan dunia usaha dan industri. Dalam masalah ini, Kemenristek Dikti yang harus berperan.

Upaya lainnya, lanjut Menteri Puan, yaitu membangun ekonomi masyarakat melalui pembangunan Science and Techno Park (STP) di daerah. STP harus memacu pembangunan yang cerdas dan inovatif.

"Pemerintah menargetkan untuk membangun sebanyak 100 STP yang tersebar di berbagai daerah, dan diharapkan menjadi rintisan dan percontohan untuk pembangunan STP selanjutnya," tukas Menteri Puan. (Ali/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya