Model Bertubuh Mini Ramaikan Pekan Mode Paris

Kabar gembira datang dari dunia mode. Siapa bilang hanya model langsing, cantik, dan tinggi semampai yang bisa berjalan di catwalk?

oleh Indy Keningar diperbarui 05 Okt 2015, 20:00 WIB
Kabar gembira datang dari dunia mode. Wanita dengan kondisi keterhambatan tinggi badan mendapat kesempatan berjalan di panggung busana.

Liputan6.com, Paris - Model yang mendapat kesempatan berlenggak-lenggok semakin beragam ukuran dan bentuk tubuhnya. Kini, saatnya para wanita yang terhambat pertumbuhannya tampil di catwalk.

Dulu, dalam formulir pendaftaran di berbagai agensi, para calon model sering kali terbentur angka tinggi tubuh minimal. Kini, sebuah organisasi telah mengindahkan aturan ini, dan memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki tinggi tubuh kurang.

 

Model bertubuh 'mini' berlenggak-lenggok di peragaan busana di Paris. (foto: AP Photo)

Hal itu makin menekankan bahwa menjadi model tak hanya fokus kepada ukuran tubuh semata, namun, juga sikap dan gaya.

Dilaporkan Metro.co.uk, organisasi National Dwarf Fashion Show, yang khusus merekrut model pengidap kondisi keterhambatan tinggi tubuh --sering disebut cebol, dalam konotasi yang kurang baik-- kini sudah memasuki musim ketiga. Mereka sudah berhasil menembus panggung New York Fashion Week, dan minggu ini mereka akan menuju Paris.

 

Model dari National Dwarf Fashion Show merepresentasikan wanita dengan tinggi tubuh di bawah rata-rata. (foto: AP Photo)

 

Pertunjukannya pun tidak sembarangan. Digelar di French Ministry of Culture, penonton menyaksikan 15 wanita cantik dengan tinggi tubuh sekitar 131 cm bergaya memamerkan busana glamor.

Myriam Chalek, penemu organisasi berkomentar: "Ketika Anda menonton pertunjukan fesyen, Anda melihat model yang tinggi dan ramping. Saya tidak merasa terwakili oleh mereka. Karena, menjadi model adalah menunjukkan busana. Jika Anda bisa berjalan di runway, Anda adalah model."

 

Berjalan di panggung peragaan busana, para wanita 'mini' memamerkan busana glamor. (foto: AP Photo)

Menurut Chalek, peragaan busana 'wanita mini' ini bukan hanya sekedar memamerkan pakaian bagus, namun menyediakan kesempatan bagi mereka untuk bisa mendapatkan pakaian yang cocok.

Bukan hanya pas dalam ukuran, namun juga yang membuat mereka merasa lebih baik secara mental dan emosional.

"Saya rasa, kita sudah lupa dengan arti fesyen itu sesungguhnya. Yaitu sebagai ekspresi diri," tutup Chalek. (Ikr)

Foto dok. Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya