Arsenal vs Manchester United: Ozil vs Mata

Duel playmaker handal akan adu kreativitas di laga ini, yakni Mesut Ozil dari Arsenal dan Juan Mata bersama MU.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 04 Okt 2015, 05:47 WIB
Mesut Ozil (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, London - Arsenal akan menjamu Manchester United (MU) di Emirates Stadium, Minggu (4/10/2015) malam. Duel playmaker handal akan adu kreativitas di laga ini, yakni Mesut Ozil dari Arsenal dan Juan Mata bersama MU.

Sejauh ini, kedua pemain adalah pembuat assists terbanyak di tim mereka masing-masing. Baik Ozil dan Mata sama-sama telah membuat tiga assists.

Menjalani musim ketiganya bersama Arsenal, peran Ozil semakin tidak tergantikan buat The Gunners. Meski kerap dicap sebagai pemain malas karena jarang turun membantu pertahanan, Ozil ternyata punya kontribusi banyak buat alur serangan Meriam London.

Pemain Everton, John Stones berusaha menghadang pemain Arsenal, Mesut Ozil pada pertandingan FA Cup di Emirates Stadium, Inggris, Sabtu (8/3/2015). (EPA/Tal Cohen)


Selain soal assists, Ozil adalah pemain yang paling banyak membuat operan kunci di Arsenal dengan rata-rata 4,8 operan per laga. Catatan itu membuat gelandang asal Jerman ini mengungguli David Silva (Manchester City), Eden Hazard, (Chelsea), dan rekan setimnya sendiri, Santi Cazorla.

Torehan itu tidak terlepas dari keputusan Manajer Arsenal Arsene Wenger mengembalikan posisi Ozil sebagai gelandang tengah. Di dua musim sebelumnya, Ozil lebih banyak bermain sebagai gelandang sayap.

Bagaimana dengan Mata? Jika Ozil tak mampu memerankan peran sebagai pemain sayap, maka hal sebaliknya berlaku buat Mata. Ya, gelandang asal Spanyol ini sukses memerankan peran barunya sebagai pemain sayap atau tepatnya false right winger.

Ekspresi Juan Mata (kiri) setelah mencetak gol ke gawang Swansea City di Stadion Liberty, Swansea, Wales, Inggris Raya. Minggu (30/8/2015). (EPA/Geoff Caddick)


Butuh waktu sebetulnya buat Mata agar bisa berperan maksimal sebagai pemain sayap. Pasalnya, seperti Ozil, posisi favorit Mata adalah sebagai gelandang tengah untuk mengatur serangan. Dan di musim ini, waktu yang tepat itu sepertinya telah hadir buat pemain berusia 27 tahun tersebut.

Di bawah asuhan Louis van Gaal, Mata diberikan kebebasan untuk bergerak ke tengah dari sisi kanan. Dengan keleluasaan itu, Mata menjadi pemain yang paling sering mendribel bola dengan jumlah 2,3 dribel per laga.

Selain itu, Mata juga lebih produktif dengan mencatatkan tiga gol, sama dengan Anthony Martial. Produktivitas Mata membuat MU memiliki amunisi baru untuk menjebol gawang lawan, di tengah masih belum apiknya penampilan Wayne Rooney.

Juan Mata (AFP/Paul Ellis)

Dalam laga di Emirates nanti, Ozil dan Mata akan menjadi titik tumpu serangan masing-masing tim. Namun dibanding Ozil, Mata sepertinya punya peran ganda selain sebagai pengatur serangan, yakni pencetak gol alternatif jika Martial dan Rooney gagal mencatatkan nama di papan skor. (Lut/Bog)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya