Liputan6.com, Jakarta - Hasil uji tabrak yang dilakukan ASEAN Global New Car Assesment Program (ASEAN NCAP) terhadap mobil-mobil yang diedarkan di Indonesia, termasuk low cost green cars (LCGC) bisa dijadikan pedoman konsumen untuk melihat seberapa safety mobil yang akan dibeli.
ASEAN NCAP merupakan sebuah lembaga yang beroperasi di bawah Malaysian Institute of Road Safety Research (MIRA) dan Global New Car Assesment Program (Global NCAP). Lembaga ini muncul setelah MIRA dan Global NCAP meneken nota kesepakatan bersama (MoU) pada FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) Foundation Annual General Assembly di New Delhi, India pada 7 Desember 2011.
Dalam setiap tes yang dilakukan, ASEAN NCAP menggunakan penilaian terhadap dua aspek; Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP) dan Perlindungan Penumpang Anak (COP). Side Impact Test juga jadi dasar penilaian.
Untuk mengetahui peringkat AOP, ASEAN NCAP melakukan simulasi frontal offset crash test. Kendaraan melaju pada kecepatan 64 km/jam dan menabrak ke offset deformable barrier (ODB). Dua dummi dewasa (Hybrid III 50th persentil) diletakkan pada kursi pengemudi dan penumpang depan.
Sejumlah sensor turut ditanamkan pada boneka dummi untuk mendapatkan informasi potensi cedera saat tabrakan.
Sementara untuk COP, dua dummi anak-anak dirancang untuk mewakili penumpang berusia tiga tahun dan 18 bulan duduk di carseat pada baris kedua.
Selain offset frontal crash test, ASEAN NCAP sejak 2015 juga menerapkan side impact test (UN 95). Pada tahap ii, mobil akan dihantam moving deformable barrier (MDB) berkecepatan 50 km/jam dari samping.
(gst/sts)
Ini Dasar Malaysia Uji Tabrak Mobil Murah Indonesia
ASEAN NCAP menggunakan penilaian terhadap dua aspek; Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP) dan Perlindungan Penumpang Anak (COP).
diperbarui 25 Sep 2015, 14:31 WIBBerdasarkan hasil uji tabrak, apakah Agya, Ayla, dan Datsun Aman?
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
8 Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi, Salah Satunya Arab Menghijau
Klarifikasi LHKPN ke KPK, Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Irit Bicara
Gempa M5,3 Terjadi di Malang Jatim Selasa Dini Hari 21 Mei 2024, Tak Berisiko Tsunami
PDIP Sebut Puan Tidak Baperan Usai Bertemu Jokowi di KTT WWF Bali
PN Jaksel Agendakan Sidang Praperadilan Perdana Gus Muhdlor 28 Mei 2024
Aktivis Iklim Menempelkan Diri di Landasan Pacu Bandara Munich Jerman sebagai Bentuk Protes
Palangka Raya Sukses Gelar UCI MTB Eliminator World Cup 2024 Seri 3
Ini Alasan Pria di Jakarta Timur Nekat Jadi Polisi Gadungan
4 Fakta Menarik Bintang Magnetar, Medan Magnet Paling Kuat di Alam Semesta
Jika Palestina Menang Kiamat Segera Tiba, Benarkah? Tinjauan Hadis
Tanggapan Menparekraf Soal Pengerukan Tebing untuk Bangun Vila di Pecatu dan Pohon Berusia 100 Tahun di Bali Ditebang
8 Santri Asal Sukabumi Mengabdi Jadi Ustaz Garis Depan di Desa Mualaf Maluku