JK: Yang Bisa Hentikan Kabut Asap adalah Hujan

Kabut asap masih mengepung tanah Sumatera dan Kalimantan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 16 Sep 2015, 14:53 WIB
Wapres Jusuf Kalla bersama Menlu Retno Marsudi saat pembukaan Kongres ke-3 Diaspora Indonesia di Jakarta, Rabu (12/8). Kongres yang berlangsung selama 12-14 Agustus 2014 tersebut mengusung tema "Diaspora Bakti Bangsa". (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kabut asap masih mengepung tanah Sumatera dan Kalimantan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, bencana asap yang terjadi di 2 pulau tersebut hanya bisa padam oleh bantuan hujan.

Karena itu pria yang karib disapa JK tersebut berharap, hujan segera turun di wilayah yang diselimuti kabut asap.

"Dilaporkan Menteri Kehutanan justru sudah hujan di Sumbar. Mudah-mudahan kalau sudah hujan di Sumbar, (yang lain) akan segera hujan juga," kata JK di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

"Yang bisa menyelesaikan itu adalah operasi di bawah dan hujan," imbuh dia. Meski begitu, JK juga memandang pentingnya upaya pemadaman kebakaran lewat darat.

Pemerintah juga sudah menetapkan lahan hasil pembakaran tidak boleh dijadikan kebun. Hal ini sebagai bentuk sanksi tegas pemerintah terhadap cara kotor perusahaan untuk menekan ongkos land clearing atau pembersihan lahan.

"‎Kebun yang sudah terbakar, lahan yang terbakar itu tidak boleh dijadikan kebun. Jadi ini kan kita sudah tahulah pembakaran lahan ini sebenarnya motifnya ekonomi," kata Kepala Staf Presiden Teten Masduki.‎

Teten menyampaikan, pemerintah melalui Menteri Kehutanan dan Lingkungan ‎Hidup Siti Nurbaya akan membuat regulasi terkait pembakaran lahan dan hutan. (Ndy/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya