Liputan6.com, Bogor - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membagikan 6 resep untuk mengatasi nilai tukar rupiah yang saat ini makin terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini disampaikan SBY saat berbincang dengan pemimpin redaksi dari sejumlah media.
"Dari yang didiskusikan tadi, tanpa menggurui, ada sejumlah sasaran yang perlu ditetapkan oleh pemerintah didukung dunia usaha, daerah, dan kita semua," ucap SBY di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Kamis (27/8/2015).
"Kritik ini sayang pada pemerintah, jangan dipidanakan, untuk kita semua," tambah Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut.
Resep pertama, SBY meminta agar pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Jangan sampai pertumbuhan yang semula menyentuh 6%, turun terus hingga di bawah angka 4%.
"Kalau semula 6% jadi 5% jadi 4% atau lebih rendah, akan beri pengaruh pada semua kehidupan. Pengangguran terjadi, kemiskinan meningkat," ujar SBY.
Resep kedua, lanjut SBY, pemerintah harus menjaga sisi demand. Pemerintah perlu memastikan rakyat masih mampu membeli kebutuhan hidup hariannya.
"Tidak salah keluarkan APBN untuk rakyat penuhi kebutuhan sehari-hari," imbuh dia.
Resep ketiga, Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan pemerintah wajib memberikan insentif fiskal pada para pengusaha di tengah iklim investasi yang kurang baik.
Resep keempat, pemerintah diminta menstabilkan harga yang sedang melambung. Salah satu contoh adalah harga daging sapi yang mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Menurut SBY, kenaikan harga terjadi karena kurangnya suplai di pasar dan hal ini harus diatasi secepatnya.
"Harga naik kalau suplai kurang, maka pastikan ada. Hilangkan retorika dan ideologi. Pastikan rakyat bisa beli karena barangnya cukup," tutur dia.
Resep kelima, pemerintah perlu mengatasi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan di tengah gejolak ekonomi. Ia mengingatkan kembali pentingnya memberi insentif fiskal agar perusahaan berpikir dua kali sebelum PHK karyawannya.
"Sudah ada banyak gelombang PHK di sektor riil. Tolong diwaspadai. Berunding dengan perusahaan. Jangan sembarangan PHK. Bisa beri insentif, sehingga perusahaan tidak PHK saudara kita. Yang di-PHK enggak ada penghasilan, makin susah lagi," tegas SBY.
Resep keenam, pemerintah perlu menjaga nilai tukar rupiah tidak terus terpuruk. Pemerintah tidak bisa mengandalkan inpres atau keppres untuk membendung pembelian dolar AS. Selain itu, SBY juga menyarankan agar kalkulasi soal pajak dalam APBN menggunakan perhitungan yang tepat.
"(Soal APBN) Saya kira pemerintah sudah mengerti dan saya pernah bicara dengan Pak JK, mengerti perlu ada adjusment. Satu-satunya di tangan, APBN di tangan pemerintah. Jangan tidak pas penerimaan dengan pembelanjaan," kata SBY.
SBY menegaskan dirinya paham gejolak yang terjadi saat ini ditimbulkan oleh pengaruh global. Karena itu, ia tidak menyalahkan Presiden Jokowi sama sekali. Namun, ia meminta agar ada langkah konkret yang dijalankan dalam waktu dekat.
"Kita tahu ini global. Yang kena bukan hanya Indonesia, Tiongkok kena. Saya tidak pernah salahkan pemerintah, tidak salahkan presiden. Tenangkan rakyat, yang penting pemerintah punya solusi, dan dijalankan. Terbuka saja, jelaskan secara gamblang dan apa langkah yang ditempuh. Ada solusi dan bisa kembali normal," tandas SBY. (Ans/Mar)
6 Resep SBY Atasi Krisis Rupiah
Hal ini disampaikan SBY saat berbincang dengan pemimpin redaksi dari sejumlah media.
diperbarui 27 Agu 2015, 23:26 WIBMantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kata sambutan di kediaman pribadinya Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/8/2015). Di Puri Cikeas, SBY mengundang para pimimpin media dalam acara silaturahmi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Jawa Tengah - DIYFilm Monster Dijadwalkan Tayang di Netflix Mulai 16 Mei 2024
6 7 8 Energi & TambangMau Beli Emas Pekan Ini? Simak Faktor yang Memengaruhi
9 10
Berita Terbaru
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Rencana Kenaikan Tarif KRL Commuter Line Tahun Ini
Pemuda di Bogor Tewas Dibacok Secara Brutal, Jasad Dibuang Pelaku
BNI Mampu Salurkan Kredit Rp 695,16 Triliun hingga Kuartal I-2024
Gunung Ibu Erupsi Lagi Senin Malam 29 April 2024, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter
Jokowi Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 di Istana, Panggil Relawannya
Pihak Rio Reifan Ajukan Rehabilitasi, Polisi: Karena Sudah Berulang Kali, Kami Tetap Lakukan Penyidikan
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
5 Tips Jitu Agar Bayi Anda Tidur Nyenyak Sepanjang Malam
Mengenal Lebih Dekat Tari Rangkuk Alu, Warisan Seni dan Budaya Manggarai NTT
Bank Danamon Bukukan Laba Rp 831 Miliar Pada Kuartal I 2024
Pasutri Pengendara Moge Harley Asal Surabaya Tewas Kecelakaan di Probolinggo