Saat Anak Diare, Jangan Cuma Kasih Oralit

Selain pemberian oralit, penanganan diare pada anak dapat dilakukan dengan pemberian zat gizi mikro Zinc.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Agu 2015, 15:00 WIB
Sekitar 90 persen diare akut pada anak disebabkan infeksi karena virus, bakteri, atau parasit.

Liputan6.com, Jakarta Selain pemberian oralit, penanganan diare pada anak dapat dilakukan dengan pemberian zat gizi mikro Zinc. Konsumsi tambahana suplemen Zinc selain menggantikan cairan yang keluar pada saat diare juga membantu penyembuhan diare.
Pada saat anak diare Zinc akan keluar dari tubuh bersamaan dengan feses saat ia berulang kali buang air besar. Hal ini membuat jumlah zat gizi mikro ini di dalam tubuhnya berkurang sehingga perlu tambahan seperti diungkapkan dokter Rudianto Sofwan dalam buku Cara Tepat Atasi Diare Pada Anak.

Tak cuma itu, berbagai penelitian juga sebut zat gizi mikro yang juga bernama seng ini membantu penyembuhan diare. Berdasarkan data WHO, bisa mengurangi lama sakit karena diarea akut sampai 20 persen, sedangkan untuk diare persisten hingga 24 persen.

Bahkan angka kematian anak akibat diare menurun dengan konsumsi Zinc. Datanya sekitar 42 persen mengurangi kematian akibat diare persisten. Pada saat anak mengalami diare akut, Rudianto dalam buku yang sama mengungkapkan pemberian Zinc selama 10 hari berturut-turut.

Meski diare berhenti, pemberian ini tetap dilanjutkan karena Zinc berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dan mengurangi risiko kejadian diare hingga tiga bulan ke depan. Bagi anak usia enam bulan ke atas, pemberian zinc menggunakan sirop sebanyak 20 miligram sekali sehari.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya