Polri Mulai Petakan Daerah Rawan Konflik Pilkada

Selain itu, daerah-daerah yang memiliki basis partai politik paling besar juga menjadi perhatian Polri.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Agu 2015, 21:31 WIB
Badrodin Haiti (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Polri menyatakan siap mengawal jalannya tiap proses dan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada akhir tahun ini. Sejumlah daerah yang berpotensi konflik pun sudah mulai dipetakan.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, sejumlah daerah yang berpotensi tersebut dapat teridentifikasi berdasarkan sejarah konflik pada Pilkada tahun-tahun sebelumnya.

"Misalnya Bima, Dompu, Maluku, Tolikara, dan Nias Selatan. Daerah-daerah yang memiliki sejarah konflik ini yang jadi perhatian," kata Badrodin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/8/2015).

Selain memiliki sejarah konflik, wilayah yang dianggap rawan oleh kepolisian adalah daerah-daerah yang mempunyai basis partai politik paling besar. Khususnya yang dukungan partainya terbelah dua. Sebab kepengurusan parpol ganda itu dinilainya berpotensi terjadi konflik.

"Ada juga daerah-daerah bekas konflik, Poso, Maluku, dan Papua. Tentu ini juga jadi persoalan. Potensi konflik, dan gangguan masyarakat menjadi suatu pertimbangan sehingga daerah itu perlu menjadi suatu perhatian karena tingkat kerawanannya cukup tinggi," ucap Badrodin. (Ali/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya