Perusahaan Ini Produksi Nyamuk 1 Juta Ekor Per Minggu, Buat Apa?

Perusahaan unik ini hasilkan satu juta nyamuk per minggu untuk dilepas ke alam liar

oleh Sulung Lahitani diperbarui 10 Agu 2015, 13:55 WIB
Sebuah perusahaan di Guangzhou bernama Science City nyatanya memproduksi paling tidak satu juta nyamuk per minggu

Citizen6, Jakarta Cina merupakan negara dengan jumlah pabrik yang cukup banyak di dunia. Kebanyakan barang yang kita beli, dirakit dan diproduksi di Cina. Barang-barang elektronik, otomotif, telepon seluler, mungkin sudah biasa. Namun bagaimana bila yang diproduksi adalah nyamuk?

Yup. Sebuah perusahaan di Guangzhou bernama Science City nyatanya memproduksi paling tidak satu juta nyamuk per minggu. Terdengar aneh dan mengerikan, bukan? Tapi, perusahaan ini memiliki alasan tersendiri.

Tingginya kasus demam berdarah di Cina membuat pemerintah memikirkan cara untuk memangkas daur hidup nyamuk demam berdarah ketimbang menggunakan bahan kimia untuk membunuhnya. Cara yang ditempuh tergolong unik. Perusahaan yang telah ditunjuk tersebut akan melepas satu juta nyamuk ke alam liar tiap miinggu.

Lho, bukannya nyamuknya bertambah banyak? Tenang saja, yang dilepas adalah nyamuk jantan yang telah disterilkan. Nyamuk jantan tidak mengonsumsi darah manusia seperti nyamuk betina.

Rocketnews24

Nah, saat nyamuk jantan kawin dengan nyamuk betina, tanpa disadari telur-telur yang dihasilkan oleh nyamuk betina tak bisa dibuahi oleh nyamuk jantan. Dengan sedikitnya telur yang telah dibuahi, maka nyamuk akan mati secara alami.

Membunuh dan mengurangi jumlah nyamuk dengan cara demikian sebenarnya lebih baik ketimbang menggunakan bahan kimia yang akan membuatnya resistan. Cara ini pun telah digunakan untuk mengurangi populasi lalat tsetse di Cina.

Xi Zhiyong, pemimpin pabrik nyamuk tersebut mengatakan bahwa percobaan pertama telah dimulai di Pulau Shazi. Tak hanya itu, nyatanya usaha ini cukup menjanjikan. Meski tak menyebut jumlah keuntungan, namun Zhiyong mengklaim laba yang diperoleh cukup besar,

"Mengejutkan, menurut laporan jumlah nyamuk di Pulau Shazi turun 90 persen," ujar Zhiyong sebagaimana dilansir dari Rocketnews24, Senin (10/08/2015).

Jika ke depannya hasilnya menunjukkan angka yang baik, bukan tidak mungkin cara ini akan digunakan untuk mengurangi penyakit yang disebabkan oleh serangga di seluruh dunia. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya