Kekeringan, Petani Padi di Temanggung Jadi Penambang Pasir

Penggali pasir menjadi pilihan bagi sejumlah petani yang tidak bisa menggarap sawah mereka akibat kemarau.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Agu 2015, 06:41 WIB
Penggali pasir menjadi pilihan bagi sejumlah petani yang tidak bisa menggarap sawah mereka akibat kemarau.

Liputan6.com, Temanggung - Di Temanggung, Jawa Tengah, penggali pasir menjadi pilihan bagi sejumlah petani yang tidak bisa menggarap sawah mereka akibat kemarau.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (8/8/2015), para petani yang tinggal di Desa Jubuk, Kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah ini untuk sementara beralih profesi demi terus mempertahankan hidup.

Tidak bisa menggarap sawah lantaran kemarau, mereka kini menggali pasir di sepanjang Sungai Galeh. Sungai Galeh yang mulai surut membuat mereka mudah mencari pasir. Setelah terkumpul, hasil galian pasir tersebut akan dijual kepada pembeli yang membutuhkan.

Selain mencari pasir, ada juga yang menjadi pencari batu di dasar sungai. Apalagi menurut mereka, dalam kondisi kemarau harga batu justru meningkat.

Para pencari pasir dan batu diperkirakan bisa mendapat uang Rp 100 hingga Rp 200 ribu per harinya. Dan hasil tersebut menjadi penyambung hidup mereka di kala musim kemarau panjang. (Nda/Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya