Demi Memperoleh Air Bersih, Warga Kediri Jalan Kaki 2 Km

Meski tegar, warga Kediri ini berharap ada pasokan air bersih dari PDAM.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Agu 2015, 02:15 WIB
Meski tegar, warga Kediri ini berharap ada pasokan air bersih dari PDAM.

Liputan6.com, Kediri - Tak ada kata lelah bagi sejumlah warga Mlancu Barat, Kediri, Jawa Timur. Meski harus berjalan 2 kilometer dan melewati hutan jati, sejumlah perempuan tetap melewatinya demi mendapatkan air bersih. Sudah 2 bulan mereka melakoninya tanpa ada tanda-tanda kemarau akan berhenti.

Sepeti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (4/8/2015), sejak musim kemarau melanda, tak ada lagi air bersih di desa mereka. Pasokan dari pegunungan melalui pipa yang terjadi selama ini sudah berhenti, karena airnya keruh dan kotor.

Meski tegar, warga berharap ada pasokan air bersih dari PDAM. Sebab, jika musim kemarau terus berlanjut, sumber air pun mulai habis, sehingga tak ada lagi pasokan air bersih.

Lain pula para petani di pesisir Pantura, Tegal, Jawa Tengah, menyikapi kekeringan. Setelah dilanda musim kemarau sejak 2 bulan lalu, harapan petani di Kelurahan Debong, agar bisa panen sudah sirna. Buliran padi terlihat hampa atau tidak berisi gara-gara tidak mendapat pasokan air sejak 1 bulan.

Daripada tidak memberi hasil sama sekali, mereka pun memotongnya untuk makanan ternak. Sejumlah peternakan sapi juga siap menampung tanamam padi sebagai pakan ternak.

Di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, nasib petani lebih parah. Sebagian areal persawahan mereka sebetulnya masih bisa dimanfaatkan, karena masih ada sumber air. Namun satu-satunya sumber air untuk mengaliri sawah yakni Sungai Cikijing, malah tercemar limbah pabrik. Akibatnya, padi yang seharusnya bisa dipanen justru mati.

Pemerintah setempat sudah lama mengumbar janji untuk menindak perusahaan yang membuang limbah. Namun hingga kini limbah masih dibuang bebas, tanpa ada tindakan berarti. (Dan/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya