Jurus Pengusaha Agar Bus Tetap Diminati Saat Mudik

Para pengelola bus juga meningkatkan pelayanan dan perbaikan mesin bus agar nyaman dan aman bagi pengguna bus.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Jul 2015, 09:45 WIB
Program momen mudik bersama tahun ini menggunakan 19 bus, berasal dari sumbangan BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat lebih nyaman menggunakan kereta api dan pesawat terbang untuk mudik Lebaran tahun ini, membuat transportasi darat seperti bus menjadi kurang begitu diminati.

Bahkan di saat jalan raya menunjukkan kemacetan akibat banyaknya masyarakat ingin pulang ke kampung halaman msing-masing, terminal bus justru tidak seramai yang dibayangkan.

Mulai beralihnya masyarakat dari bus menggunakan kereta api atau pesawat terbang, menjadikan Organisasi Angkutan Darat (Organda) harus berpikir untuk menjaga para konsumen yang sampai saat ini masih setia menggunakan bus.

Sekretaris Jendral Organda, Ateng Aryono mengungkapkan murahnya harga tiket maskapai dan kemudahan pembelian tiket baik maskapai ataupun kereta api, menjadi salah satu sebab penumpang meninggalkan bus.

"‎Sebenarnya bus itu dulu jadi idola, terutama bus jarak jauh, sekarang dengan mulai boomingnya maskapai LCC jadi turun (jumlah penumpangnya). Itu penyebab utama," kata Ateng saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (16/7/2015).

Ateng menuturkan, saat ini para pengguna bus benar-benar masyarakat yang memiliki tujuan di kota-kota tertentu yang lokasinya jauh dari Bandar Udara (Bandara). Selain itu, ada juga komunitas-komunitas pengguna bus yang masih setia menggunakan armada ini.

Namun begitu, Ateng mengaku untuk menjaga para penumpang setianya itu, dirinya akan terus meningkatkan pelayanan dan mesin bus. Tidak hanya itu, faktor keselamatan juga terus dia tingkatkan baik sebelum ataupun selama perjalanan.

"Itu semua sudah kita mulai, sekarang bus jarak jauh itu pasti semua baru-baru, bagus-bagus, mesinnya juga yang tidak berasap seperti dulu, ini salah satu langkah untuk terus berkompetisi dengan moda transportasi lain," ujar Ateng.

Dalam penyelenggaraan mudik kali ini, Organda bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kepolisian untuk mewajibkan para sopir-sopir bus jarak jauh untuk melakukan cek kesehatan di terminal pemberangkatan. Hal ini menjadi satu bentuk peningkatan keselamatan para penumpang.‎ (Yas/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya