Kementerian ESDM dan Pemrov Kalteng Sepakat Kembangkan Bioenergi

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia, termasuk keanekaragaman jenis tumbuhan bioenergi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jul 2015, 16:56 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menandatangani nota kesepahaman bersama dalam mengembangkan industri bioenergi.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, penandatangan nota kesepahaman bersama ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan potensi energi baru terbarukan (EBT), guna meningkatkan bauran energi nasional.

"Pada 2014 bauran energi terdiri dan empat sumber yakni, 41 persen minyak bumi, 30 persen batu bara, 23 persen gas dan 6 persen EBT," kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Ia menambahkan, penandatanganan nota kerjasama bersama merupakan bentuk penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan peningkatan sasaran penyediaan energi primer Idonesia pada tahun 2025 sebesar 400 Millions Tons of Oil Equivalent (MTOE).

"Dengan rincian 25 persen minyak bumi, 30 persen batu bara, 22 persen gas dan 23 persen EBT atau setara dengan 92 MTOE berasal dan EBT," tuturnya.

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia, termasuk keanekaragaman jenis tumbuhan bioenergi dan ketersediaan lahan yang cukup ideal. Dengan begitu Indonesia sangat layak untuk mengandalkan bioenergi sebagai salah satu sumber energi yang berpotensi besar untuk dikembangkan.

"Sayangnya selama 10 tahun terakhir, bauran energi Indonesia yang berasal dari EBT hanya sekitar 6 persen. sementara dalam 10 tahun ke depan Indonesia menargetkan pertumbuhan sebesar 17 persen" pungkasnya. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya