Waspada Makanan dengan Warna Cerah

BPOM masih temukan rhodamin B atau Methanyl Yellow pada jajanan buka puasa

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Jul 2015, 17:30 WIB
Petugas BPOM menemukan puding di sekolah di Jakarta mengandung methanil yellow.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan tingginya penggunaan pewarna berbahaya seperti rhodamin B atau Methanyl Yellow pada jajanan buka puasa. Tingginya kadar zat kimia ini bahkan melebihi boraks dan formalin.

Seperti disampaikan Kepala BPOM, Roy Sparringa, hasil pengawasan takjil pada 2015 dari 7.806 sampel diketahui 7.126 sampel (91,29%) Memenuhi Syarat. Dan 680 sampel (8,71%) Tidak Memenuhi Syarat.

Hasil pengawasan menunjukkan, pewarna tekstil rhodamin B menjadi bahan berbahaya yang paling banyak disalahgunakan dalam pangan. Secara rinci, 285 sampel pangan ditemukan mengandung Rhodamin B, 211 sampel pangan mengandung Formalin, 162 sampel pangan mengandung Boraks dan 5 sampel pangan mengandung Methanyl Yellow.

Rhodamin B banyak ditemukan pada kerupuk, agar-agar, es delima, es cendol, es sirup merah, kue ku, kue lapis, kue mutiara, pacar cina, terasi, dodol, wajik, bolu merah, ampyang, gulali, putu mayang.

Formalin banyak ditemukan pada Bakso Kepiting, cincau, ikan, cumi asin, mie, kolang-kaling, tahu, teri,
ayam, sosis, siomay. Boraks ditemukan pada cincau, candil merah, rumput laut, dawet, bakwan, bakso, batagor, siomay, kerupuk, lontong, pempek, mie, arem-arem, otak-otak, tahu.

Dan Methanyl Yellow ditemukan pada ecndol, pacar cina, srundeng. Methanyl Yellow merupakan zat kimia yang biasa digunakan industri tekstil, penyamakan kulit, kertas, sabun, kosmetik, dan lilin terutama untuk memberikan warna kuning cerah pada produknya. 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya