Liputan6.com, Jakarta - Bencana kelaparan menghampiri warga Kecamatan Amanuban Selatan dan Kualin, Nusa Tenggara Timur. Mereka mengonsumsi putak, yakni pakan ternak dari batang pohon lontar, akibat kekeringan tersebut.
Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Ketua DPR Setya Novanto. Sebagai anggota dewan yang dipilih dari dapil NTT, Setya mengaku keadaan yang dialami basis pemilihnya itu sudah dikoordinasikan kepada sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK.
"Soal kelaparan itu, saya sudah koordinasi langsung dengan Menteri Pertanian, Menteri Pekerjaan Umum, juga Menteri Sosial," ujar Setya di rumahnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa 23 Juni 2015.
Masalah kelaparan, kata Setya, terjadi akibat wilayahnya yang terlalu dangkal. Sawah-sawah juga sulit dialiri air, sehingga kekeringan terjadi dan menyebabkan gagal panen. "Tapi, ketika hujan, di sana itu banjir, sehingga masalahnya lebih besar lagi."
Karena itu, Setya berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera membangun saluran air untuk sawah-sawah di NTT. Agar persoalan gagal panen dan kelaparan seperti ini segera teratasi dan tidak terulang lagi.
"Saya berkoordinasi untuk segera Menteri PU membuat irigasi dan dam air. Juga Mensos dan Menhut supaya masalah (sosial dan lingkungan) itu dijalankan dengan baik," sambung Setya.
Politisi Partai Golkar tersebut mengaku telah memerintahkan anak buahnya di NTT untuk meninjau wilayah tersebut. Dia berusaha memberi bantuan secara maksimal hingga persoalan kelaparan dan gagal panen di NTT selesai.
"Saya berusaha bantu hingga selesai. Apalagi itu dapil saya, tentu saya sangat perhatian sekali," tandas Setya.
Sebelumnya, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengkritik sejumlah anggota DPR dari dapil NTT. Antara lain, Setya Novanto, Herman Herry, dan Victor Laisodat. Mereka dikritik karena dinilai belum bertindak apa-apa terkait kelaparan yang dialami warga NTT.
Selain itu, sejumlah persoalan seperti perdagangan manusia, busung lapar, dan korupsi juga tengah dihadapi NTT. Mereka dianggap tutup mata terkait persoalan-persoalan tersebut. Sebagai orang yang memiliki posisi dan wewenang strategis, anggota DPR diminta memberi perubahan positif bagi NTT. (Bob/Ans)
Warga NTT Makan Pakan Ternak, Ketua DPR Gandeng Sejumlah Menteri
Masalah kelaparan, kata Setya, terjadi akibat wilayahnya yang terlalu dangkal. Sawah-sawah juga sulit dialiri air, sehingga kekeringan.
diperbarui 24 Jun 2015, 06:17 WIBKekeringan di musim kemarau. (Antara)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
4 Tersangka Pembacokan Remaja di Depok Minta Maaf, Ngaku Ikut Ajakan Teman
Koalisi Demokrat-PPP-PAN Tasikmalaya Menangkan Cecep, Bakal Nggak Ada Lawan?
Bolehkah Qurban dengan Ayam pada Idul Adha? Simak Penjelasan Gus Baha
Kuasa Hukum Nurul Ghufron Minta Dewas KPK Patuhi Putusan PTUN
Badan Geologi Imbau Warga Tak Gampang Tergiring Isu Erupsi Gunung Ibu dari Sumber Tak Jelas
7 Fenomena Astronomi Langka, Pembentukan Gugus Bintang Hingga Gerhana Matahari
Pengaruh Budaya Kekaisaran Seljuk dan Bizantium dalam Kuliner Ottoman
Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Dzulqa’dah Hari Pertama 22 Mei 2024, Raih Pahala di Bulan Haram
Gagal Masuk Skuad Timnas Inggris, Bintang Manchester United Buka Mulut
Mengabadikan 'Staatsblad' Undang-Undang Zaman Hindia Belanda di Padang
HEADLINE: Momen Hangat Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di KTT WWF Bali, Sinyal Rekonsiliasi?
Peringatan 26 Tahun Reformasi, Cipayung Plus Demo di Gedung DPRD Kota Malang