Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yakin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal kembali bergairah dan akan menembus level 6.000 pada akhir 2015 ini. Level tersebut sesuai dengan level yang ditargetkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi kantor BEI.
Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengatakan, BEI optimistis bisa mencapai target tersebut. "Saya yakin level 6.000 bisa dipegang," kata dia di Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Ito melanjutkan, mengacu pada tahun lalu, pasar saham di dunia dan juga termasuk Indonesia melewati masa-masa ketidakpastian. Namun ternyata, IHSG mampu ditutup pada level positif.
"Gini untuk mencapai 6.000. Sekarang level 5.200 untuk mencapai 6.000 butuh 800. 800 dibagi 5.200 artinya katakanlah kalau market naik 15 persen, akan mencapi 6.000. Tinggal percaya atau tidak naik 15 persen," kata dia.
keyakinan Ito ini berkebalikan dengan Head of Equity PT Mandiri Sekuritas John Rahmat. John menjelaskan, kinerja pasar modal yang tercermin dalam IHSG akan bergerak side way atau bahkan minus jika dibandingkan dengan penutupan tahun lalu yang ada di level 5.226,95.
"Jika dibandingkan pada tahun lalu akan minus. Mungkin sekarang side way terus turun," kata dia. Sayangnya John tidak mengungkapkan perkiraan level IHSG sampai akhir 2015.
Ia melanjutkan, ada sejumlah sentimen yang mewarnai kinerja IHSG sampai akhir tahun nanti. Di antaranya, proyeksi perekonomian dalam negeri yang diperkirakan tidak terlalu baik.
Pelemahan pertumbuhan ekonomi tersebut memang sudah terlihat. Berdasarkan data Badan Pusat Statisitik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 mencapai 4,71 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau turun dibandingkan kuartal I 2014 sebesar 5,21 persen.
Pertumbuhan ekonomi mengalami tekanan karena dipengaruhi melemahnya perekonomian di China. Penyebab lainnya pelemahan harga minyak mentah dunia. Kemudian penurunan nilai ekspor dan impor di kuartal I dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
John mengatakan, laba yang dibukukan oleh emiten yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar juga bakal menjadi sentimen penekan IHSG. "Penampilan laba perusahaan tidak mendukung valuasi yang setinggi sekarang," ujar dia. kalau fed fund rate September," tandas dia.
BEI Yakin IHSG Tembus Level 6.000
Mengacu kinerja tahun lalu, pasar saham di dunia dan Indonesia melewati masa-masa ketidakpastian, namun ternyata IHSG mampu ditutup positif.
diperbarui 29 Mei 2015, 15:48 WIBBursa Efek Indonesia (Liputan6.com/Andrian Martinus)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Jawa Tengah - DIYJoko Pinurbo Berpulang, Sirat Rindu Dalam Perjamuan Khong Guan
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kesaksian Tetangga Brigadir Ridhal, Anggota Polresta Manado yang Tewas Bunuh Diri
Ketua KTNA Pertanyakan Kinerja BULOG yang Kurang Optimal Serap Gabah Petani
Friday Car Free di Gedung Sate, Sekda Jabar: Pemdaprov Jabar Berada Satu Jalur dengan Arahan Mendagri
Aturan Impor Produk Elektronik Bawa Industri Lokal Jadi Raja di Negeri Sendiri
6 Cara Mengatasi Keracunan Makanan dengan Bahan Alami, Penting untuk Memahami Gejalanya
VIDEO: Kiprah Cemerlang Indonesia di Specialty Coffee Expo 2024
Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya di Luar Negeri pada Hari Ulang Tahun
Anies Jawab Soal Peluang Maju Pilkada Jakarta: Nanti Kita Lihat, Sekarang Rehat Dulu
4 Anak Dewi Yull dan Ray Sahetapy, 2 di Antaranya Penyandang Disabilitas Berprestasi
Sempat Video Call, Istri Anggota Polresta Manado Tak Percaya Suaminya Tewas Bunuh Diri
Permudah Traveling di ASEAN, AirAsia MOVE Luncurkan ASEAN Eksplorer Pass
Didampingi Polisi, Keluarga Datangi Lokasi Tewasnya Brigadir RA di Mampang Jaksel