Perempuan Tetap Perlu Rutin Pap Smear Meski Sudah Vaksin HPV

Vaksinasi HPV bukan berarti 'aman' dari kanker serviks, tetap dibutuhkan deteksi dini dengan pap smear.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Apr 2015, 20:00 WIB
Foto ilustrasi: Huffington Post
Liputan6.com, Jakarta
Sekitar 99 persen penyebab kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus) yang bisa dicegah dengan vaksin HPV. Namun bukan berarti dengan pemberian vaksin HPV berarti seseorang 100 persen terbebas dari kanker serviks, tetap dibutuhkan deteksi dini dengan pap smear.
 
"Vaksin HPV itu hanya melindungi wanita dari beberapa tipe HPV, yang banyak menyebabkan kanker serviks sekitar 80 persen itu  HPV 16 dan 18. Padahal HPV itu tipenya ada ratusan, tapi tipe lainnya jarang diidap pasien, " terang dokter Budi Santoso, SpOG saat memberikan seminar tentang pencegahan dan deteksi kanker serviks terhadap puluhan wanita di Aula Lt.4 RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, pada Sabtu (25/4/2015).
 
"Ada kemungkinan 20-30 persen terkena HPV onkogenik yang dapat menjadi kanker di luar tipe 16 dan 18. Itulah mengapa setiap tahun dibutuhkan pap smear," terang dokter yang juga berpraktek di RSPAD Gatot Subroto ini.
 
Menurut dokter Budi, dengan pap smear seluruh jenis HPV bisa terdeteksi. Jika terdeteksi dini, akan lebih mudah diatasi bahkan bisa benar-benar sembuh bila masih pra kanker serviks.
 
Jadi, bagi wanita yang sudah menikah maupun berhubungan seksual, dokter Budi mengingatkan untuk peduli dirinya sendiri lewat deteksi dini dengan pap smear setiap tahunnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya