Liputan6.com, Yogyakarta - Kebocoran soal Ujian Nasional 2015 membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengunjungi SMA Negeri 3 Yogyakarta. Bukan untuk menangkap tersangka, melainkan memberikan penghargaan kepada beberapa siswa sekolah tersebut. KPK memberikan penghargaan karena mereka menjalani UN dengan jujur.
Staf Fungsional Pendidikan pada Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Pauline Arifin disambut Kepala Sekolah Dwirini Wulandari, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Heri Suasana, Muhammad Tsaqif Wismadi dan 4 siswa lainnya.
Usai bertemu dan berdialog Pauline Arifin, lalu memberikan plakat yang diterima oleh Kepala Sekolah SMAN 3 Yogyakarta Dwirini Wulandari.
"Ini dari KPK. Salam dari pimpinan kami untuk sekolah dan anak didik ibu yang punya integritas tinggi serta keberanian luar biasa menyuarakan nilai-nilai kebenaran. KPK sangat mengapresiasi peran para guru dan para siswa," ujar Pauline Arifin usai menyerahkan plakat kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Yogyakarta, Rabu (22/4/2015)
Pauline pun juga menyematkan pin "Berani Jujur Hebat" kepada Muhammad Tsaqif Wismadi serta empat siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta lainya. Penyematan pin ini sebagai bentuk penghargaan kepada siswa yang telah jujur mengerjakan soal UN walaupun mendapatkan bocoran soal.
"Ini pin Berani Jujur Hebat. Saya sematkan sebagai penghargaan atas keberanian serta kejujuran siswa," tegas Pauline usai menyematkan pin kepada 5 siswa SMAN 3 Yogyakarta.
Pauline mengatakan, KPK melalui deputi pencegahan mengapresiasi keberanian para siswa yang tidak menggunakan bocoran soal dalam UN. Keberanian menyuarakan kejujuran inilah yang menurut KPK menjadi dasar dari upaya pemberantasan korupsi.
"Mereka sebenarnya bisa menggunakan bocoran soal UN, namun tidak. Mereka memutuskan untuk tetap jujur, bahkan melaporkan ke sekolah. Mereka generasi yang berintegritas," ucap dia.
Pauline menjelaskan pemberian penghargaan kepada siswa SMAN 3 Yogyakarta tak lepas peran dari para pengajar dan pendidiknya. Sebab, peran para pendidik ini yang menanamkan benih kejujuran dan keberanian dalam jujur.
"Peran sekolah dan guru sangat besar. Ini tak lepas dari para guru," pungkas Pauline.
Soal Ujian Nasional (UN) bocor dan terunggah di Google Drive kepada siswa SMAN 3 Yogyakarta. Muhammad Tsaqif Wismadi yang mengetahui kebocoran berinisiatif mengirim e-mail atau surat elektronik kepada pihak Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia meminta UGM tak menggunakan hasil UN untuk masuk ke UGM. Pengiriman surat itu karena merasa kasihan dengan siswa-siswa yang memiliki integritas dan tidak menggunakan bocoran soal itu. (Ans)
Jujur Saat UN, 5 Siswa SMAN 3 Yogya Dapat Pin KPK
KPK memberikan penghargaan karena mereka menjalani Ujian Nasional dengan jujur.
diperbarui 23 Apr 2015, 05:10 WIBKPK memberikan plakat dan penghargaan kepada 5 siswa SMAN 3 Yogyakarta yang jujur saat Ujian Nasional. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 Liga InternasionalProfil Tim Piala Eropa 2024: Target Realistis Turki di Tanah Jerman
3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bromo Tambah Kuota untuk Wisatawan Saat Libur Panjang Waisak
Mengenal Punthuk Setumbu, Lokasi Syuting AADC dengan Pemandangan Romantik Estetik
7 Menu Sarapan Agar Penuh Energi dan Produktif Seharian
Trimegah Bangun Persada Bakal Buyback Saham, Nilainya Segini
Jelang Idul Adha, Ribuan Sapi Disebut Mengurusi Izin Untuk Masuk ke Kota Depok
Mengenal Bitcoin Pizza Day, Apa Itu?
22 Mei 2021: Gansu Ultramarathon Maut di China Picu 21 Pelari Tewas
PBVSI Ungkap Alasan Perubahan Skuad Timnas Voli Putri Indonesia di AVC Challenge Cup 2024
Jarang Orang Tahu, 3 Varian Resep Praktis Olahan Jambu Mete
Bank DKI Buka Lowongan Kerja, Ada 3 Posisi yang Ditawarkan
Resep Cromboloni Goreng, Crispi Berlayer tanpa Mixer dan Oven
Sholawat Penarik Rezeki Paling Mustajab, Insya Allah Hidup Lebih Berkah