TNI-Polri Terapkan 3 Sistem Keamanan KAA di Jalan Utama Jakarta

Agus menyebutkan 3 lapis pengamanan bagi delegasi KAA itu yakni pengamanan stasioner, semi stasioner dan mobile stasioner.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Apr 2015, 10:58 WIB
Sejumlah aparat keamanan terlihat berjaga di jembatan penyeberangan orang (JPO) kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (18/4/2015). Sterilisasi dilakukan di tempat-tempat umum yang dilalui peserta Konferensi Asia Afrika (KAA). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat TNI bersama Polda Metro Jaya memberlakukan 3 sistem pengamanan selama berlangsungnya Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA). Pengamanan itu dilakukan di sejumlah titik yang umumnya adalah jalan-jalan utama di Jakarta.

"Ada 3 kategori pengamanan KAA dari TNI dibantu Polri," kata Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo di Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Agus menyebutkan 3 lapis pengamanan bagi delegasi KAA itu yakni pengamanan stasioner, semi stasioner, dan mobile stasioner. Dia mencontohkan pengamanan stasioner yakni dengan penjagaan setiap radius 100 meter oleh 2 personel TNI/Polri.

Untuk pengamanan semi stasioner, petugas termasuk kendaraan ambulans dan kendaraan perintis Anoa menjaga seluruh titik yang dilintasi delegasi menuju lokasi acara di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, termasuk pintu tol dan jalan arteri.

Menurut Agus, pengamanan semi stasioner dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan masyarakat yang mengganggu rombongan kendaraan peserta KAA.

Sementara itu, pengamanan mobile stasioner berupa kendaraan patroli yang berpindah-pindah dilakukan untuk memantau situasi dan kondisi pada suatu tempat.

TNI mengerahkan 3.550 personel dibantu Polda Metro Jaya yang menurunkan 4.236 personel untuk menjaga sejumlah titik di Ibukota sepanjang penyelenggaraan Peringatan ke-60 KAA ini.

Jelang KAA, berbagai persiapan telah dilakukan Indonesia selaku tuan rumah. Rangkaian konferensi sekaligus Peringatan ke-60 KAA akan digelar di 2 tempat, yakni Jakarta dan Bandung pada 19 hingga 24 April 2015.

Penanggung jawab acara Luhut Pandjaitan mengatakan, 32 kepala negara atau kepala pemerintahan dan 86 utusan negara akan menghadiri perhelatan itu. "Saya bicara per jam sekarang, hingga 2 jam yang lalu sebanyak 32 kepala negara dan 86 negara yang akan hadir nanti," ujar Luhut dalam konferensi pers di Galeri Nasional, Jakarta, Sabtu 18 April kemarin.

KAA pertama kali diselenggarakan 18-24 April 1955 yang melibatkan 29 negara dari Asia dan Afrika untuk membahas perdamaian, keamanan, dan pembangunan ekonomi di tengah-tengah masalah yang muncul saat itu. Para pemimpin Asia dan Afrika itu kemudian menghasilkan Dasasila Bandung yang menginspirasi semangat kemerdekaan di 2 belahan dunia tersebut. (Ant/Ado/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya