Liputan6.com, Jakarta - Crown Group Holdings, perusahaan pengembang properti asal Australia, menumpulan penjualan kepada dua negara di Asia tenggara yaitu Singapura dan Indonesia. Banyak investor di Indonesia dan Singapura membeli properti garapan Crown di Sydney, Australia, karena merupakan salah satu kota yang layak huni.
CEO Crown Group holdings, Iwan Sunito menjelaskan, pada tahun lalu perseroan membuka kantor pemasaran di Singapura. “Perkembangan kantor kami di Singapura telah berjalan sesuai dengan apa yang telah kami rencanakan ketika pertama kali kami mendirikannya," tuturnya seperti tertulis dalam keterangan tertulis, Senin (6/4/2015).
Pria asal Surabaya tersebut bercerita, investor Singapura berupaya untuk mengakuisisi properti mereka di beberapa lokasi terbaik di Sydney. “Dengan nilai tukar mata uang antara Dolar Australia dan Dolar SIngapura yang sangat kompetitif saat ini, telah membuat banyak investor Singapura mempertimbangkan investasi di Sydney," tambahnya.
Selain itu, upaya investor Singapura memboroong properti di Australia juga didorong oleh relatif mudahnya untuk mengakses bank lokal Singapura dalam mendapatkan hipotek untuk investasi properti di Australia.
Banyak investor tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Sydney, terutama setelah kota tersebut terpilih sebagai kota paling layak huni di dunia hasil survei PwC pada tahun 2014.
Umumnya, investor di Singapura terus-menerus mencari pilihan investasi internasional. Australia selalu menjadi favorit teratas bagi investor asal Singapura khususnya untuk migrasi dan pendidikan anak-anak mereka.
Iwan melanjutkan, Secara mendasar, ada banyak kemiripan karakter dari pembeli produk Crown Group di Indonesia dan Singapura, namun yang membedakannya adalah regulasi pemerintah masing-masing negara dan nilai tukar mata uang Indonesia dan Singapura terhadap Dolar Australia.
Pemerintah Singapura memperkenalkan beberapa langkah pada tahun 2013 untuk mengontrol spekulasi di pasar properti Singapura. Salah satunya adalah pajak tambahan bagi pembeli cap dan batas loan-to-value yang lebih ketat. Pajak bagi penjual juga dikenakan untuk mencegah aktivitas spekulasi jangka pendek di pasar properti. (Fik/Gdn)
Singapura Jadi Tulang Punggung Penjualan Pengembang Crown
Australia selalu menjadi favorit teratas bagi investor asal Singapura khususnya untuk migrasi dan pendidikan anak-anak mereka.
diperbarui 06 Apr 2015, 16:41 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Orang Indonesia yang Pertama Naik Haji, Tercatat di 'Carita Parahiyangan' Sunda
Soal Kekhawatiran Demokrasi di Bawah Kepemimpinannya, Prabowo: Saya akan Jadi Diri Sendiri
Beredar Foto Acara Meet and Greet Bareng Shin Tae Yong, Gaya Rambutnya Jadi Sorotan
4 Pemain yang Bisa Gantikan Bruno Fernandes di Manchester United Musim Depan
NASA Bagikan Pengalaman Masuk ke Dalam Lubang Hitam
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 16 Mei 2024
DPR Sebut Independensi KPU cuma Cerita Kosong
Pria di Sukabumi Ditusuk Saat Tagih Utang, Bikin Laporan ke Polisi dengan Dagu Masih Tertancap Pisau
Polemik Musik Ustadz Muflih Safitra vs UAH, Ini Pandangan Habib Umar bin Hafidz
Mantan Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula
Sinopsis dan Daftar Pemain Film Paku Tanah Jawa, Ajang 'Comeback' Masayu Anastasia
4 Komet yang Akan Melintas di Sekitar Bumi pada Mei 2024