Liputan6.com, Jakarta Perjuangan bangsa dalam menggapai kemerdekaan Indonesia, tidak lepas dari peran para pejuang yang rela mengorbankan harta, benda serta jiwa. Sosok mereka patut menjadi taula dan idola bagi generasi penerus bangsa.
“Hakikat kemerdekaan mesti dimaknai sebagai kebebasan untuk menyatakan dan menentukan kehendak sendiri sebagai bangsa dan negara Indonesia yang terbebas dari tekanan pihak manapun, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai seminar usulan calon Pahlawan Nasional Prof KH Anwar Musaddad di Gedung Aneka Bhakti, kompleks Kemensos Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Kini di masa kemerdekaan esesnsi kebebasan harus dimakanai positif, yaitu terbebas dari kemiskinan, ketelantaran, ketunaan, serta kebodohan. “Esensi fundamental adalah negara hadir untuk mengentaskan segenap rakyat dari kemiskinjan, ketelantaran, ketunaan serta kebodohan, ” tandasnya.
Namun, masih ada pihak yang mempertanyakan hakikat nilai-nilai kebangsaan yang dianggap tidak relevan. Sebenarnya, hal itu keliru karena mereka tidak paham substansi dari nilai kepahlawanan.
“Jelas keliru, kalau masih ada pihak mempertanyakan hakikat nilai-nilai kebangsaan. Karena anggapan itu mencederai sifat kepahalawan bangsa Indonesia, ” ujarnya.
Nilai-nilai kepahlawanan mesti menjadi milestone Indoensia yang dijunjung tinggi selamanya. Sebab, implementasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dilakukan dalam bentuk cipta, rasa dan karsa seiring perkembangan zaman.
“Maka jangan menganggap terlalu sederhana dalam memahami kepahlawanan dan kejuangan, karena secara universal keduanya bermakna keteladanan, keikhlasan dan pengorbanan, seperti yang diekspresikan para pejuang saat ini, ” tandasnya.
“Saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang masih memiliki nurani untuk menggelorakan semangat kejuangan bangsa ini demi menyongsong kejayaan di masa depan, ” ujarnya, bangga.
Selain acara seminar, ditandatangani kerja sama antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indoensia (IWAPI) dan Aksi 1000 Cap Telapak Tangan bersama Ikatan Wanita Pejuang.
Acara juga dihadiri Gubernur Jawa Barat, Bupati Garut, Ketua Umum Paguyuban Wanita Pejuang (PWP), IWAPI, cendikiawan, ulama, tokoh masyarakat, budayawan, serta perwakilan keluarga Alm Prof KH Anwar Musaddad.
Mensos: Merdeka dari Kemiskinan, Ketelantaran, dan Ketunaan
Hakikat kemerdekaan mesti dimaknai sebagai kebebasan untuk menyatakan dan menentukan kehendak sendiri sebagai bangsa dan negara
diperbarui 06 Apr 2015, 14:15 WIBMenteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kerudung putih) berfoto bersama para pengungsi di lokasi pengungsian di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu (29/10/2014).
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Selain Jam Emas 14 Karat Milik Penumpang Terkaya Titanic Senilai Rp23 M, Ini Memorabilia Titanic yang Terjual Miliaran Rupiah
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
12 Film Romantis Korea Terbaik, Bikin Kamu Percaya dengan Cinta Lagi
Pedagang Pasar Soal Heboh Warung Madura: UMKM Dibatasi Tapi Retail Modern Dikasih Karpet Merah
Penjelasan Polisi Resmi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT Usai Pastikan Tewas Bunuh Diri
iPhone 16 Pro Lebih Besar dan Berat? Bocoran Ungkap Perbedaan Ukuran iPhone 16 Series
Darah Nyamuk Termasuk Najis, Bagaimana Jika Menempel di Pakaian saat Sholat?
Eklamsia Adalah Kejang pada Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Parade Hujan Duet Bareng Adrian Yunan Eks Bassist Efek Rumah Kaca di Titik Kumpul Festival 2024
Saksi Ungkap Aliran Dana SYL Rp100 Juta untuk Bayar Biduan Berkedok Entertainmet
Windstar Cruises Gelar Kompetisi Kuliner untuk Jaring Chef Terbaik di Indonesia
Titip Pesan ke Prabowo Subianto, Menteri Trenggono Masuk Kabinet Lagi?