Kopilot Germanwings Disebut Pernah Punya Kecenderungan Bunuh Diri

Para pejabat di Duesseldorf, Jerman, mengatakan sampai saat ini penyelidikan belum menemukan motif apa pun.

oleh Muhammad Ali diperbarui 31 Mar 2015, 02:06 WIB
"Data Transponder menunjukkan bahwa sistem autopilot pada Flight Germanwings 9525 telah diprogram oleh seseorang di kokpit."

Liputan6.com, Berlin - Kopilot pesawat Germanwings, Andreas Lubitz, pernah diobati karena memiliki kecenderungan untuk bunuh diri sebelum mendapatkan izin terbangnya. Hal itu diungkapkan para penyelidik, namun tidak baru-baru ini.

Lubitz sang pria 27 tahun itu diduga dengan sengaja menabrakkan pesawatnya di pegunungan Alpen sehingga menewaskan 150 orang yang ada di pesawat.

Para pejabat di Duesseldorf, Jerman, seperti dikutip BBC, Selasa (31/3/2015) mengatakan sampai saat ini penyelidikan belum menemukan motif apa pun.

Juru bicara untuk penuntut di Dusseldorf, Ralf Herrenbrueck, mengatakan Lubitz mendapatkan pengobatan psikoterapi dengan adanya catatan bahwa ia "memiliki kecenderungan untuk bunuh diri" selama beberapa tahun sebelum menjadi pilot.

Akan tetapi setelah Lubitz mendapatkan izin terbang, tidak ada dokumen yang menunjukkan bahwa ia mendapatkan pengobatan lagi seperti itu.

Herrenbrueck juga mengatakan bahwa, "Tidak ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kopilot akan melakukan apa yang kelihatannya sudah dilakukan."

Pesawat Germanwings yang terbang dari Barcelona, Spanyol, menuju Dusseldof, Jerman, mengalami kecelakaan di pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas.

Tim pencari Germanwings saat ini telah menemukan sekitar 400 hingga 600 bagian tubuh korban kecelakaan, yang segera diangkut dan diidentifikasi. Salah satu yang ditemukan adalah jenazah Andreas Lubitz. Sementara tim investigasi terus menyelidiki kronologi dan penyebab kecelakaan melalui cockpit voice recorder (CVR) dan sejumlah barang bukti yang ditemukan. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya