Impor Bisa Jadi Cara Capai Target Ketahanan Pangan

Pemerintah diminta segera memperbaiki sistem produk pangan di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mar 2015, 14:36 WIB
Pekerja saat mengemas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya mencapai ketahanan pangan nasional, Indonesia dinilai tidak perlu melakukannya melalui swasembada. Namun, menurut Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Didik J Rachbini hal itu bisa dilakukan dengan melakukan impor pangan yang produksinya tidak mencukupi untuk kebutuhan di dalam negeri.

"Ketahanan pangan tidak perlu swasembada, bisa melalui impor. Tetapi kalau bisa tidak impor itu bagus. Berarti petani tidak bisa produksi sendiri," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Namun menurut Didik, sangat aneh jika untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri, pemerintah harus melakukan impor terutama dari Vietnam. Padahal dulu negara tersebut belajar memproduksi beras dari Indonesia.

"Indonesia punya potensi untuk tidak impor. Dan Vietnam dulu datang belajar dari kita, murid kita. Dan sekarang mereka lebih bagus," lanjutnya.

Untuk itu, Didik meminta pemerintah segera memperbaiki sistem produk pangan di Indonesia. Dia berharap program-program pemerintah seperti pembangunan 49 waduk, pemberikan benih dan traktor secara gratis benar-benar direalisasikan oleh pemerintah.

"Perlu dibenahi sistem produksi seperti irigasi, penyuluhan, pestisida, benih, dan harus ada lompatan teknologinya. Harus ada lompatan teknologi seperti pemberian traktor, tetapi itu tidak boleh ditarik lagi," tandasnya.(Dny/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya