Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly mengatakan, pencabutan paspor 16 WNI yang hilang di Turki tengah dibahas pemerintah. Pembahasan dilakukan oleh Kementeriaan Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.
"Itu lagi dibicarakan di Polhukam, akan ada kebijakan bagaimana. Diteliti dulu, nanti imigrasi kita akan punya dasar untuk cabut paspor," ujar Yassona usai acara Laporan Tahunan 2014 Mahkamah Agung (MA) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Yassona mengatakan, pemerintah akan melakukan pengetatan bagi 16 WNI. Yakni pencegahan dan penangkalan. Terutama akan ditangkal masuk kembali ke Indonesia. Apalagi, nama-nama 16 WNI tersebut sudah diterima Kemenkumham.
"Pengetatan akan kita lakukan dan akan kita masukan dalam daftar kalau mereka masuk kembali ke sini. Dari imigrasi baru kita terima nama-nama yang dikirim Polri dan BIN (Badan Intelijen Negara). Akan kita masukkan untuk cegah tangkal," ujar Yassona.
Yassona mengatakan, 16 WNI yang hilang diduga karena bergabung dengan ISIS itu mendapat perhatian tersendiri dari pemerintah. Terutama BIN dan Detasemen Khusus 88 Antiteror. Sebab, ISIS memang merupakan ancaman internasional.
"Tidak hanya di Indonesia, ini ancaman internasional. Nanti seharusnya, ada pembahasan melalui instruksi presiden dan keputusan presiden. Dengan adanya itu bisa kita lakukan cegah tangkal. Jadi ada dasar hukumnya," kata Yassona. (Mut)
Menkumham Pertimbangkan Cabut Paspor 16 WNI ke Turki
Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly mengatakan, pencabutan paspor 16 WNI yang hilang di Turki tengah dibahas pemerintah
diperbarui 17 Mar 2015, 18:13 WIBMenkumham Yasonna H Laoly. (Liputan6.com/Reza Perdana)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Melesat Ikuti Bursa Asia, Sektor Saham Kesehatan Pimpin Penguatan
Wanita di China Tawarkan Jasa Kirim Pesan Ucapan Selamat Malam, Dijual Lewat E-Commerce
Sambangi IKN, Jokowi Langsung Ngevlog di Pesawat Kepresidenan
Siap-siap! Bring Me The Horizon dan BABYMETAL Bakal Tampil di Nex Fest Indonesia pada 25 Agustus 2024
OPEC+ Perpanjang Pengurangan Produksi Minyak hingga 2025
Tok, Pemerintah Tunda Larangan Ekspor Tembaga dan Besi Laterit Sampai Akhir 2024
Lewat JK, Menhan Afghanistan Sampaikan Pesan Siap Kerja Sama dengan Amerika
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 3 Juni 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Miliarder Ini Rangkai Kapal Selam Senilai Rp 321 Miliar Demi Lihat Bangkai Titanic
Warga Diminta Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Sulut Hingga 5 Juni
Daya Tarik bLU cRU Experience Day di Bandung, Dapat Pengalaman Beda Fun Riding WR155R
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Simak Daftarnya