Demo Pemuda Kaos Pink Tolak ISIS

Menurut salah satu peserta demo, kaos pink yang mereka pakai untuk aksi damai hari ini melambangkan cinta damai.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Mar 2015, 11:22 WIB
Aksi damai menolak ISIS di Bundaran Hotel Indonesia (Liputan6.com/ Audrey Santoso)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pemuda berkaos merah muda di Bundaran Hotel Indonesia meneriakan kata ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dan mengibar-ngibarkan bendera hitam lambang ISIS. Mereka juga menggelar teatrikal dengan atribut replika senjata laras panjang dan kain penutup wajah berwarna seolah-olah mereka adalah anggota militan kelompok radikal ISIS.

"Kita dari Persatuan Pemuda Perduli Indonesia (PPPI) mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta yang sedang Car Free Day, jangan sekali-kali mengikuti ideologi atau mau menerima ajakan organisasi, aliansi yang mengatasnamakan agama Islam yang mendoktrin bahwa dengan berjihad, radikalisme, Islam akan jaya Islam akan menang. Itu tidak benar," ujar Presidium PPPI Khotman Ahdan Mubarok pada event Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Menurut salah satu peserta demo, kaos pink yang mereka pakai untuk aksi damai hari ini melambangkan cinta damai.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengatakan, negara sudah lengah dengan lolosnya puluhan warga Indonesia yang hingga kini sebagian masih tidak diketahui keberadaannya di Turki. Ia meminta lembaga penegak hukum untuk meningkatkan pengawasan kepada organisasi-organisasi Islam untuk mencegah kejadian serupa.

"Karena itu kami mengajak juga aparat untuk lebih mengawasi gerakan-gerakan, organisasi-organisasi yang berbau Islam agar jangan sampai lalai. Kejadian hilangnya 16 warga kita di Turki itu karena TNI dan polisi masih belum cukup dalam penanganan radikalisme," ujar Ahdan.

Sebanyak 16 warga Indonesia dilaporkan hilang di Turki oleh agen wisata Smailing Tour. Pihak Smailing Tour menjelaskan ke-16 WNI semula beralasan terbang ke Turki untuk berwisata. Hingga kini, baik kepolisian Turki maupun Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia belum berhasil melacak keberadaan 16 WNI tersebut. Mereka diduga akan bergabung dengan ISIS.

Beberapa hari lalu juga dikabarkan kepolisian Turki telah menangkap 16 WNI lainnya saat hendak menyeberang dari Turki ke perbatasan Suriah menggunakan jalur penyeberangan yang biasa dilewati anggota militan ISIS. (Mvi/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya