Liputan6.com, Jakarta - Blok ekonomi ASEAN berpotensi menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar US$ 7 triliun di tahun 2030 mendatang. Untuk mendukung hal tersebut, para perusahaan efek di ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Exchanges menyelenggarakan ASEAN Broker Conference & Networking 2015.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito menjelaskan, pertumbuhan ekonomi ASEAN semakin memegang peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Dengan ukuran Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai US$ 2,4 triliun dan jumlah populasi lebih dari 600 juta penduduk, kawasan ASEAN menjadi salah satu blok ekonomi terbesar dan terpenting di dunia.
Sepanjang 2000 hingga 2013, pertumbuhan ekonomi di ASEAN mencapai 5,1 persen. Dengan menggunakan paritas daya beli dolar internasional, di tahun lalu ekonomi ASEAN menyumbang 6 persen terhadap ekonomi dunia. Hal tersebut menjadikan ASEAN sebagai blok ekonomi terbesar ke-5 di dunia.
Secara agregat, blok ekonomi ASEAN berpotensi menghasilkan PDB sekitar US$ 7 triliun di tahun 2030 mendatang. Diperkirakan dalam beberapa dekade ke depan, blok ekonomi ASEAN akan mampu mempertahankan pertumbuhan tinggi tersebut karena beberapa faktor pendukung yakni demografi penduduk muda, pasokan tenaga kerja yang terampil, upah pekerja yang kompetitif, serta posisi geografis yang strategis.
Meski demikian, untuk mencapai target tersebut blok ekonomi ASEAN membutuhkan modal berskala besar. Salah satunya adalah kebutuhan minimum belanja infrastruktur untuk 2015 sampai dengan 2030 yang diperkirakan jumlahnya mencapai US$ 7 triliun.
"Di sinilah pasar modal berperan sebagai sumber pendanaan untuk pembiayaan faktor-faktor pendukung percepatan pertumbuhan ekonomi ASEAN," jelas Ito dalam keterangannya seperti ditulis pada Minggu (15/3/2015).
Ia melanjutkan, agar tercipta sinergi berkelanjutan antara anggota masyarakat pasar modal ASEAN, BEI bersama bursa-bursa yang tergabung dalam ASEAN Exchanges, yaitu Bursa Malaysia, Philippine Stock Exchange, The Singapore Exchange, Stock Exchange of Thailand, dan dua bursa dari Vietnam yaitu Hanoi Stock Exchange dan Ho Chi Minh Stock Exchange, menyelenggarakan ASEAN Broker Conference & Networking 2015 yang berlangsung di Bali pada 14 Maret 2015 kemarin.
ASEAN Broker Conference & Networking 2015 bertujuan untuk mengajak para perusahaan efek di ASEAN agar dapat mempromosikan ekonomi di kawasan Asia Tenggara sebagai satu asset class yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan di ketujuh bursa ASEAN Exchanges.
Hal tersebut tentunya akan dapat tercapai melalui penciptaan produk investasi di pasar modal ASEAN, meningkatkan implementasi dari target yang telah ditetapkan, serta mempermudah akses investasi ke pasar modal ASEAN. Pada akhirnya, kesempatan berinvestasi bagi para investor di pasar modal ASEAN semakin terbuka dan peran pasar modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN semakin meningkat.
Ito pun bercerita, dalam pertemuan ASEAN Broker Conference & Networking yang digelar di Phuket, Thailand pada 28-29 Juli 2011, nilai kapitalisasi pasar di tujuh bursa ASEAN baru mencapai US$ 1,8 triliun dengan jumlah perusahaan tercatat lebih dari 3.600 perusahaan.
“Sampai dengan akhir 2014, total nilai kapitalisasi pasar tujuh bursa di kawasan ASEAN telah meningkat menjadi US$ 2,3 triliun dengan jumlah perusahaan tercatat sebanyak 3.723 perusahaan”, ungkapnya.
Beberapa perusahaan tercatat di ASEAN Exchanges termasuk perusahaan besar dunia di berbagai bidang seperti keuangan dan perbankan, energi, telekomunikasi, komoditas, manufaktur otomotif, dan sektor industri lainnya.
Ketujuh ASEAN Exchanges berharap akan terjadi peningkatan kapitalisasi pasar dan aktivitas perdagangan efek di masing-masing negara melalui kerja sama dan sinergi tujuh bursa ASEAN, dengan membina hubungan yang semakin dinamis, menciptakan persaingan yang sehat, serta menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan semua pihak. (Gdn)
Dongkrak Kapitalisasi Pasar, 7 Perusahaan Bursa di ASEAN Bertemu
Sampai dengan akhir 2014, total nilai kapitalisasi pasar tujuh bursa di kawasan ASEAN telah meningkat menjadi US$ 2,3 triliun.
diperbarui 15 Mar 2015, 09:09 WIB(Foto: Antara)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Amalan Ringan Agar Mendapat Istighfar Para Malaikat hingga Hari Kiamat
Prabowo-Gibran Akan Pimpin Pemerintah Indonesia ke Depan, PGRI Ingatkan Ini
Mengenang 6 Fashion Fantastis Kim Ji Won di Drakor Queen of Tears, Pakai Korset Seharga Rp34 Juta
2 Debt Collector di Palembang yang Ribut dengan Aiptu FN Ditangkap, Satunya Menangis
6 Manajer Terbaik Arsenal Sepanjang Masa, Bawa Banyak Trofi ke London Utara
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024
BMKG Imbau Warga Cek Kondisi Bangunan Pasca Gempa Garut, Ini Alasannya
Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Anggota Polresta Manado Tiba Rumah Duka
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Menertawai Kiainya saat Sholat, Ternyata karena Ini
Bangun Komunikasi dengan Parpol, Prabowo Disebut Ingin Buat Ini di Pemerintahan Barunya
Detik-Detik Satpam DPRD Tanjungbalai Diserang Monyet Liar saat Tidur Lelap
Gandeng Eropa, Konimex Luncurkan Produk Nutrisi Khusus di Solo