Begini Seluk Beluk Batu Akik yang Kini Jadi Buruan

Batu mulia (Gemstones) adalah segala jenis batuan, mineral dan bahan alam lainnya termasuk beberapa jenis bahan organik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Mar 2015, 18:08 WIB
Demam batu akik membuat Pemerintah Kota Gorontalo meminta pedagang urus ijin dagang batu.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena demam batu mulia atau batu akik belakangan ini membuat masyarakat Indonesia terhipnotis. Bahkan ada yang berani menghargai koleksi batunya dengan kocek besar. Namun apakah masyarakat sudah tahu apa batu mulia itu?.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar mengungkapkan, Batu mulia (Gemstones) adalah segala jenis batuan, mineral dan bahan alam lainnya termasuk beberapa jenis bahan organik yang setelah diproses dengan sentuhan teknologi memiliki keindahan dan ketahanan yang mencukupi untuk dijadikan sebagai batu permata

"Secara universal batu mulia telah menjadi simbol kekayaan, status dan kekuasaan disamping simbol keagamaan dan pergaulan," kata Sukhyar, di Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Lalu bagaimana batu mulia terbentuk?.

Sukhyar menjelaskan, proses pembentukan batu mulia sejak 400 juta tahun lalu. Secara geologis Kepulauan Indonesia tidak pernah diam.  Secara dinamis peristiwa tektonik terus berlangsung akibat pergeseran lempeng tektonik diikuti perlipatan, retakan dan pembentukan gunung api.

Selanjutnya magma dan cairan hidrotermal menerobos zona lemah menyebabkan mineralisasi, termasuk pembentukan batu mulia.

Menurut Sukyar, hampir di seluruh provinsi wilayah nusantara ditemukan batu mulia dengan variasi yang berbeda tergantung peristiwa geologis yang terjadi di wilayah tersebut.

Lalu apa saja jenis-jenis batu mulia tersebut?.

Batumulia dikelompokan dalam dua katagori, batu mulia (precious stones) dan semi batumulia (semi-precious stones). Batumulia (Precious stones) berupa Intan (Diamond), Safir (Saphire), Ruby (Rubbies), dan Jamrud (Emeralds).

Sedangkan semi Batumulia (Semi Precious stones) berupa, Akik (agate-chalcedony), Kecubung (amethyst), Kuarsa (Quartzs), Jaspis (Jasper), Krisopras (Chrysoprase), Krisokola (Chrysocolla), Giok (Jade), Opal (Opals), Malakit (Malachite), Rodokrosit (Rhodochrosite), Rodonite (Rhodonite), Peridotit (Peridotite), Obsidian, Tektit, Kayu terkersikan (Silicified wood). (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya