Buya Syafii: Kalau Indriyanto Seno Adji Tidak Sehat, Diganti Saja

Indriyanto Seno Adji telah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Feb 2015, 20:35 WIB
Ketua Tim 9 Syafii Maarif (Liputan6.com/ Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Jakarta Indriyanto Seno Adji telah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Indriyanto sampai saat ini belum bisa menjalankan tugas sebagai pimpinan KPK lantaran dikabarkan tengah menjalani perawatan akibat gangguan kesehatan.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim 9 Syafii Maarif mengatakan jika masalah kesehatan yang dialami Indriyanto mengganggu kinerjanya sebagai pimpinan sementara KPK, Presiden dapat mempertimbangkan untuk mempersiapkan calon lain menggantikan Indriyanto.

Menurut dia, tidak masalah jika KPK kembali diisi oleh empat pimpinan. "Ya sudah, empat kan boleh. Kalau memang tidak sehat, menurut saya, diganti saja," kata Syafii di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).

Ia menambahkan sebagai orang yang dipercaya presiden, semua pimpinan KPK seharusnya memiliki fisik dan mental yang kuat dalam menjalankan tugasnya. Apalagi, pimpinan KPK sering kali mendapat tekanan dari berbagai pihak termasuk masyarakat.

"Ini kan memerlukan fokus, fisik mental harus kuat menghadapi ini. Mendapat tekanan dan pengawasan dari publik luar biasa. Oleh karena itu KPK kan harapan rakyat," ucap Syafii.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Zulkarnaen mengatakan Indriyanto Seno Adji telah mengabarkan perihal kondisinya kepada komisioner lainnya. Namun, putra Ketua Mahkamah Agung periode 1974-1982, Oemar Seno Adji, tersebut masih dapat menjalankan tugasnya.

"Ya, sudah (diberitahu). Dia (Indriyanto Seno Adji) juga sudah mengatakan dia bisa melaksanakan tugas sesuai keahlian dia sebagai pimpinan KPK," ujar Zulkarnaen di gedung KPK, Jakarta.

Sejak 18 Februari 2015, Indriyanto Seno Adji ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi salah satu pimpinan sementara KPK bersama Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi. (Tya/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya