Pemprov Jatim Siapkan Rp 400 M Tutup Lokalisasi Kedung Banteng

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menutup lokalisasi Kedung Banteng.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Feb 2015, 14:04 WIB
Ilustrasi lokalisasi

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah menyiapkan dana senilai Rp 400 miliar untuk menutup lokalisasi Kedung Banteng yang berada di wilayah Ponorogo. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menutup lokalisasi tersebut.

"Untuk lokalisasi yang di Kedung Banteng Ponorogo pada prinsipnya saya siap untuk melakukan penutupan, dan kita juga sudah siapkan anggaran Rp 400 M," ujar Soekarwo di Surabaya, Minggu (22/2/2015).

Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menentukan kapan penutupan itu akan dilaksanakan. Namun hingga kini, pembicaraan itu masih dalam proses. Dan Soekarwo berjanji segera mengumumkan waktu penutupan lokalisasi tersebut.

"Pemprov Jatim melalui Biro Kesra sudah lakukan rapat dan akan segera ditentukan proses pentutupan lokalisasi itu," ujar Soekarwo.

Selain menutup lokalisasi, Pemprov Jatim juga berencana menutup lokalisasi di Mojokerto, Jawa Timur. Namun masih ada beberapa hambatan, termasuk penentangan oleh sejumlah pihak.

"Untuk yang di Mojokerto masih belum, tapi akan segera kita upayakan bersama pemkotnya," imbuh dia. "Dari Biro Kesra dan MUI saya kira sudah siap untuk soasialisasi dan kebutuhan lain. Kita akan menunggu respons dari Pemkot Mojokerto saja."

Menurut Soekarwo, pihaknya telah mempersiapkan penutupan lokalisasi termasuk kebijakan pemberian pelatihan kepada para pekerja seks komersial (PSK) agar memiliki kemampuan untuk menggeluti pekerjaan lain.

"Sebenarnya semua sudah disiapkan oleh pemprov, baik dari anggaran maupun sosialisasi. Kita berharap pemkot setempat juga memikirkan pelatihan untuk pekerjaan baru bagi para PSK di sana, agar para PSK ke depannya memiliki pekerjaan," kata Soekarwo. (Riz/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya