Jelang Perayaan, Pernak-pernik Imlek Kian Diburu Pembeli

Dalam sehari, pedagang bisa memperoleh omzet hingga Rp 2 juta.

oleh Reza Efendi diperbarui 17 Feb 2015, 21:16 WIB
Menjelang Imlek yang jatuh pada 19 Februari 2015, para pedagang pernak pernik Imlek semarak di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (17/2/2015). Tampak seorang ibu sedang mendatangi kios penjual pernak-pernik Imlek(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Medan - Menjelang hari raya Imlek 2.566 pesanan pernak pernik khas Tionghoa meningkat hingga 50 persen dari hari biasanya. Dalam sehari, pedagang bisa memperoleh omzet hingga Rp 2 juta, angka ini bisa terus meningkat dua hari sebelum perayaan Imlek.

Menurut salah seorang pedagang pernak-pernik Imlek di kawasan Jalan Cirebon Medan, Khalid, masyarakat sudah mulai memburu pernak pernik khas Imlek sejak satu bulan lalu, hal itu tentunya sangat memberikan dampak penjualan yang meningkat bagi mereka sebagai pedagang.

"Sudah sebulan lalu masyarakat rutin kemari, lumayanlah kalau ditanya tentang omzet, bisa sampai 50 persen kalau saya hitung-hitung," kata Khalid saat ditemui, Selasa (17/2/2015).

Pemilik Toko Mercusuar ini menjelaskan, mengenai pernak-pernik khas Imlek yang dijual di tokonya sangat bervariasi, mulai dari rumbai hingga lampion. Untuk harga, Khalid mematok hargo mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 400 ribu.

"Konsumen pling banyak pastinya suku Tionghoa, karna sudah menjadi tradisi tahunan bagi mereka untuk menggunakan pernak-pernik ini di rumah maupun di kantor-kantor untuk meriahkan imlek," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli bernama Yanti mengaku membeli pernak-pernik untuk digunakan sebagai hiasan di rumahnya yang terletak di kawasan Jalan Thamrin. Hiasan-hiasan yang mereka pajang di rumah merupakan tradisi turun temurun dari orangtuanya.

"Tiap tahun kami menghiasi rumah dengaan pernak-pernik saat Imlek, ya gak harus sih, tapi ini sudah tradisi aja di keluarga kami," ungkap Yanti. (Reza/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya