Liputan6.com, Roma - Sekitar 200 imgiran yang hendak masuk Italia dilaporkan tewas setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam di Laut Mediterania, laut antarbenua yang terletak di antara Eropa di utara, Afrika di selatan dan Asia di timur.
"Sebanyak 203 orang terombang-ambing ombak, sedangkan 9 orang lainnya berhasil diselamatkan," ujar juru bicara Badan PBB Urusan Imigran dan pengungsi (UNHCR), Carlotta Sami di Italia, seperti dimuat BBC, Rabu (11/2/2015).
"Ini merupakan kejadian tragis. Sangat tragis," imbuh dia.
Dijelaskan dia, sebanyak 29 imigran di antaranya tewas pada hari Senin 9 Februari 2015 lalu. Sedangkan 7 orang lainya sudah tak bernyawa saat dijemput di Pulau Lampedusa.
Selain itu, 22 orang lainnya meninggal dunia karena tak kuat dengan air dingin saat bertahan di laut selama beberapa hari.
Tak diketahui pasti kapal tersebut tenggelam. Namun UNHCR menyebutkan ratusan orang tewas itu berasal dari perahu tenggelam yang berangkat dari Libya pada Sabtu 7 Februari lalu. Beberapa korban yang berhasil diselamatkan berbicara menggunakan bahasa Prancis, yang diyakini berasal dari Afrika Barat.
Pemerintah Italia sebelumnya menggalakkan program 'Mare Nostrum' sejak Oktober 2013 untuk menyelamatkan para imigran dari Afrika. Sebagian besar imigran tersebut hendak mengungsi dari Libya yang tengah didera konflik.
Namun program itu kemudian dihentikan pada November 2014. Uni Eropa kemudian turun tangan dengan mencanangkan program Triton untuk menyelamatkan para imigran. Namun anggaran program ini dinilai kurang cukup untuk mengerahkan bantuan bagi mereka yang terombang-ambing di lautan.
Pejabat UNHCR Carlotta Sami meminta Uni Eropa untuk lebih memaksimalkan bantuannya untuk para imigran agar banyak orang yang diselamatkan. "Saat ini, memang kita butuh bantuan tambahan untuk mengevakuasi mereka di Mediterania. Apalagi jumlah pengungsi terus bertambah," ujar Sami.
Menurut data UNHCR, hingga kini, ada sekitar 3.500 orang asal Afrika tewas akibat tenggelam ketika nekat menuju Eropa melalui Laut Mediterania selama tahun 2014. Atas banyaknya korban jiwa, Laut Tengah itu dinyatakan sebagai salah satu perairan paling berbahaya di dunia.
Sementara itu, ada lebih dari 200 ribu orang yang berhasil diselamatkan pada tahun lalu, lantaran adanya program 'Mare Nostrum' dari Italia. (Riz/Yus)
Ke Italia, 200 Imigran Dikhawatirkan Tewas di Laut Mediterania
Menurut data UNHCR, hingga kini, ada sekitar 3.500 orang tewas tenggelam di Laut Mediterania.
diperbarui 11 Feb 2015, 19:14 WIBImigran di Laut Mediterania (VOA News)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rupiah Tembus 16.000 per Dolar AS, Ada Peluang Kembali Perkasa?
Huawei Ajak Pengembang Bikin Aplikasi Buat HarmonyOS
9 Fakta Psikologi Jika Kamu Tidak Bisa Melepas Seseorang dari Pikiranmu
Disney World Larang Pengunjung Pakai Sepatu Crocs, Picu Kecelakaan di Eskalator
3 Hal yang Akan Ditimbang di Yaumul Mizan Hari Kiamat
Barang Bukti Rio Reifan Tersandung Narkoba: 3 Paket Sabu, Setengah Butir Ekstasi dan 12 Obat Keras
VIDEO: Operasi Militer Israel Berlanjut di Gaza, Negosiasi Gencatan Senjata Gagal?
9 Masalah Kesehatan Ini Dapat Dideteksi Melalui Kondisi Kuku
150 Quotes Bijak English yang Singkat dan Aesthetic, Cocok untuk Caption
Status 17 Bandara Internasional Dicabut, Konektivitas Udara Bakal Efisien
11 Rekomendasi Drakor yang Seru Sejak Episode Pertama, Dijamin Gak Bisa Berhenti Nonton
Berduel dengan Marc Marquez, Francesco Bagnaia Tampil Terdepan di MotoGP Spanyol 2024