Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh polisi membuat sejumlah aktivis dan sejumlah relawan pendukung Jokowi-JK saat Pilpres 2014 menggeruduk KPK. Namun, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno menuding KPK mengajak-ajak rakyat untuk mendukungnya atas polemik yang memanas antara KPK-Polri.
Bahkan Tedjo menuduh, rakyat yang berduyun-duyun datang ke KPK untuk mendukung KPK adalah rakyat tidak jelas. "KPK berdiri sendiri dia. Kuat dia. Konstitusi yang akan mendukung, bukan dukungan rakyat enggak jelas itu," ujar Tedjo Edhy Purdjiatno di Istana Kepresidenan, Sabtu 24 Januari 2015.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Ormas Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan, pernyataan Tedjo itu telah membebani pemerintahan Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi pun disebut Budi telah mengetahui tindakan Tedjo yang memancing amarah publik itu dan akan diikuti dengan evaluasi dan tindakan koreksi.
"Evaluasi di tubuh kabinet merupakan bagian dari Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti, melawan angkara murka dengan ketetapan hati, kebijaksanaan, kesabaran, dan kelembutan," kata Budi mengutip falsafah Jawa yang ditulis Jokowi di akun Facebook-nya, Senin (26/1/2015).
"Kalau ada menteri yang membangkang sebaiknya diganti," imbuh mantan aktivis 1998 dari Universitas Indonesia itu.
Menurut dia, sikap Jokowi sangat jelas dalam menyelesaikan masalah Polri dan KPK dengan membentuk tim independen. Karena itu diharapkan semua lembaga mendukung, terutama para anggota Kabinet Kerja sebagai pembantu presiden dan seluruh elemen pendukung Jokowi bersatu padu.
Kepada para mantan relawan pendukung Jokowi semasa kampanye, Budi Arie mengingatkan perlunya pelaksanaan Yudya Pratidina Marhaenis atau berjuang setiap saat untuk bangsa dan rakyat.
Sebelumnya, isu Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja pun mencuat terkait gesekan KPK-Polri. Pos kementerian yang mengurusi politik dan keamanan, kabarnya menjadi salah satu yang dirombak presiden.
Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak istana belum bisa dikonfirmasi terkait isu perombakan kabinet tersebut. (Mut)
Projo: Jokowi Sebaiknya Ganti Menteri Pembangkang
Isu Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja pun mencuat terkait gesekan KPK-Polri.
diperbarui 26 Jan 2015, 15:29 WIBBertempat di halaman belakang Istana Merdeka, Jokowi mengumpulkan 34 kandidat terpilih (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dirut Sarana Jaya Resmi Dilantik Jadi Presiden EAROPH Indonesia
70% Industri Kecil Terancam Gulung Tikar, Kenapa?
Bolehkah Menggunakan Kursi Roda atau Skuter ketika Sai, Bagaimana Hukumnya?
Mpok Alpa Pastikan Tak Pernah Minta Raffi Ahmad Biayai Persalinan Bayi Kembarnya: Dia yang Nawarin
Kasus Ibu Lecehkan Anak Kandung, KPAI: Dapat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang
VIDEO: Hendak Bubarkan Tawuran, Dua Polisi di Probolinggo Malah Dibacok Anggota Geng Motor
Iuran Tapera Tak Cocok di Indonesia, Gaji Pekerja Masih Rendah
Sineas Bambang Drias Sebut Genset Meledak 3 Kali di Lokasi Syuting Film Paku Tanah Jawa, Ada Apa?
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Terkait Kasus Korupsi Komoditas Timah
Bos PNM Ajak Nasabah Berkawan dengan Sampah, Ternyata Ini Manfaatnya
Sungai Neckar Meluap, Kawasan Bersejarah di Heidelberg Jerman Terendam Air
Laba Indika Energy Susut 65,87% pada Kuartal I-2024