Keharuan Kepala Basarnas Saat Temui Keluarga Korban AirAsia

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo menemui keluarga korban AirAsia,semata-mata untuk menjaga psikologis mereka.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 15 Jan 2015, 15:31 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2014). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, episode pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501 hampir berakhir. Namun Basarnas, tetap memperhatikan harapan keluarga untuk tetap melanjutkan pencarian korban.

"Harapan keluarga menjadi perhatian saya supaya bisa memperpanjang hari pencarian untuk memenuhi harapan keluarga, ya risikonya saya harus kurangi kekuatannya," kata Bambang di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Menurut Soelistyo, memperpanjang hari pencarian amatlah tidak efisien. Karena itu, kekuatan pencarian dikurangi saat ini.

Soelistyo juga mengatakan, tidak bisa berjanji berapa banyak lagi jenazah korban yang bisa ditemukan dalam sisa waktu pencarian gabungan. Kendati demikian, Basarnas akan memperluas area pencarian korban Pesawat AirAsia QZ8501 di luar hari operasi gabungan.

"Yang tidak boleh hilang itu, sistem yang ada di situ. Untuk mencari yang di bawah, mengkonfirmasi, menemukan, itu tidak boleh hilang. Kalau jumlah tergantung luasan daerah," ungkap Soelistyo.

Soelistyo menemui keluarga korban AirAsia, Rabu 14 Januari 2015 kemaren. Pertemuan itu semata-mata untuk menjaga psikologis mereka. Memberi pengertian ke keluarga korban tentang rencana pemberhentian operasi gabungan pencarian AirAsia. Pemberitahuan jauh-jauh hari ini diharapkan dapat membuat keluarga korban lebih ikhlas.

"Kalau saya tak ketemu sebelumnya, kalau suatu saat nanti kira-kira apa yang diterima mereka, pasti akan   kan. Untuk membawa mereka dari satu harapan yang besar kemudian menjadi sedikit mempertimbangkan realita, maka mereka pada saatnya nanti legowo," ujar Soelistyo.

Dia mengungkapkan keharuannya yang luar biasa sampai tak kuat berkata-kata, ketika salah satu keluarga korban berdiri dan memberikan support dengan mengajak keluarga korban lain bertepuk tangan. Tepuk tangan itu, kata Soelistyo, sangat mengiris perasaannya. Padahal saat itu, Soelistyo tengah menuturkan soal pemberhentian pencarian korban.

"Saya sampaikan pelan, sampai akhirnya ada kalimat penutupan operasi itu. Tapi dengan saya berikan harapan, mereka tersenyum," tutur Soelistyo.

"Bahkan ada satu keluarga korban yang sampai saat ini empat-empatnya belum ditemukan, berdiri dan mengajak lainnya berdiri untuk memberikan aplaus kepada Tim SAR," ungkap Soelistyo.

Dengan apa yang dilihatnya kemarin, Soelistyo optimis keluarga korban AirAsia bisa menerima dan ikhlas atas rencana penutupan operasi pencarian gabungan korban AirAsia QZ8501.

"Saya yakin pada saat menerima penjelasan penutupan itu mereka sedih tapi legowonya kelihatan. Itulah langkah yang mulus pelan-pelan harus dibawa ke situ (kenyataan penutupan operasi)," tutup Soelistyo. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya