Ditolak Keluarga, Serah Terima Jenazah QZ8501 Tak Boleh Diliput

Sejumlah keluarga korban AirAsia mengaku tidak siap wajahnya masuk dalam tayangan televisi ketika tengah berduka cita.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 03 Jan 2015, 02:52 WIB
Tim DVI Polda Jawa Timur melakukan penyerahan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di RS Bhayangkara, Surabaya, Jumat (2/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Surabaya - Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, pihaknya mendapat masukan dari salah satu keluarga penumpang AirAsia QZ8501 agar tidak melibatkan media massa saat melakukan serah terima jenazah. Sebab, sejumlah keluarga korban mengaku tidak siap wajahnya masuk dalam tayangan televisi ketika tengah berduka cita.

"Ada masukan dari keluarga. Ada kaitan soal adanya tayangan, penayangan saat penyerahan jenazah. Keliatannya besok buat prosesi serah terima itu tidak perlu diliput," kata Kombes Pol Awi di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Jumat (2/1/2015) malam.

Malahan, Awi mengungkapkan, pihaknya mendapatkan laporan dampak dari penyiaran acara serah terima jenazah pada keluarga korban. Sampai-sampai, kata Awi, salah satu keluarga korban tak mau mendengar berita pencarian AirAsia. Terlebih lagi untuk melihat televisi.

"Dan bahwa keberatan para keluarga sangat-sangat privasi. Itu bahkan sangat dramatisnya, tv-tv suruh dimatiin di situ," ungkap Awi.

Tapi, lanjut dia, bukan berarti pihaknya ingin menutup-nutupi soal hasil dari identifikasi jenazah. Menurut Awi, untuk dibolehkan atau tidak peliputan serah terima jenazah, pihaknya akan kembali menyampaikan kepada media.

"Sementara begitu (tidak boleh diliput), nanti kita sampaikan perkembangannya. Bukan masalah prosesi, tapi keluarganya yang tak ingin diambil gambarnya," tutup Awi. (Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya