Liputan6.com, Jakarta - Teknologi informasi yang semakin maju membuat berbagai batasan yang ada di dunia semakin terkikis. Banyak peluang usaha yang kemudian lahir karena kemajuan yang terjadi di teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Sayangnya, Jakarta sebagai ibukota Indonesia disebutkan masih kurang baik dalam memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai peluang bisnis.
Sebagian besar masyarakat di Ibukota Indonesia ini dinilai kurang produktif dalam menggunakan layanan telekomunikasi yang semakin maju dan berkembang.
Hal itu menyebabkan Indonesia hanya mendapatkan posisi 34 dari 40 kota yang diriset oleh Ericsson dalam riset bertajuk Networked Society City Index di tahun 2014. Riset itu mengungkap warga Jakarta masih sedikit yang memanfaatkan fasilitas TIK untuk berwirausaha.
"Kalau dibandingkan Stockholm yang berada di posisi pertama, Jakarta memang masih belum memanfaatkan TIK untuk membuka usaha atau enterpreneur. Di Stockholm enterprneurship sudah jadi hal yang lazim di tengah masyarakat," ungkap Hardyana Syintawati, VP Marketing Communication Ericsson Indonesia di Jakarta.
Tingkat kelahiran paten produk yang didaftarkan masyakarat Jakarta yang masih rendah dinilai menjadi indikator penggunaan TIK masih belum optimal dilakukan di Tanah Air.
"Di sini tingkat pendaftaran paten barunya masih sangat rendah. Kalau dibandingkan Stockholm yang jadi peringkat pertama dari riset Ericsson perbandingannya masih jauh. Ini jadi tolak ukur pemanfaatan TIK oleh masyarakat di suatu kota," tambah wanita yang akrab disapa Nana itu.
Tak hanya itu, program dari pemerintah juga dianggap belum bisa memaksimalkan penggunaan TIK. Peran pemerintah di sini, menurut Nana ialah dengan menghadirkan peraturan yang lebih bisa mendukung pemanfaatan TIK.
Meski begitu, Nana mengungkapkan harapannya agar posisi Jakarta bisa terdongkrak di masa yang akan datang. Peran Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok sebagai Gubernur Jakarta yang aktif berusaha membangun Jakarta menjadi smart city menjadi salah satu faktor pendukung kemajuan di Jakarta. (den/isk)
Warga Jakarta Belum Maksimalkan TIK Untuk Berbisnis
Jakarta sebagai ibukota Indonesia disebutkan masih kurang baik dalam memanfaatkan teknologi telekomunikasi sebagai peluang bisnis.
diperbarui 04 Des 2014, 09:46 WIBFoto: Ilustrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (energitoday.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jawa Tengah - DIYJoko Pinurbo Berpulang, Sirat Rindu Dalam Perjamuan Khong Guan
10
Berita Terbaru
Syukuran Kemenangan Prabowo-Gibran di Berau, Dua Kerajaan Hadir
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Mencuri dan Diragukan Kewaliannya oleh Teman Pondoknya
Pemilik Rumah Ungkap Awal Perkenalannya dengan Brigadir RAT
Garut Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Gempa Magnitudo 6,5 Goyang Garut Tak Berpotensi Tsunami
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Asapi Rival usai Balapan Banjir Korban di Jerez
Penumpang Kapal Mendadak Melompat ke Laut di Perairan Pulau Rimau
Seorang Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas di Kamar Kos Tulungagung, Polisi Olah TKP
Gempa M 6,5 Bikin Panik Warga Garut, Terasa di Banten hingga Jateng dan Yogyakarta
Keluarga Brigadir RAT Terima Hasil Visum
Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Kabupaten Garut, Terasa di Jakarta
Gempa Garut Magnitudo 6,5 Getarkan Jakarta hingga Bandung, Tak Berpotensi Tsunami