550 Warga Jerman Gabung Kelompok Ekstrem di Irak dan Suriah

Kepala Intelejen Jerman, Hans-Georg Maassen mengatakan, ada 550 warganya bergabung dalam kelompok ekstrem di Irak dan Suriah.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 24 Nov 2014, 11:52 WIB
Kepala Intelejen Jerman, Hans-Georg Maassen mengatakan ada 550 warganya bergabung dalam kelompok ekstrem di Irak dan Suriah.

Liputan6.com, Berlin - Kepala Intelejen Jerman, Hans-Georg Maassen mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ia mengatakan, ada 550 warganya bergabung dalam kelompok ekstrem di Irak dan Suriah.

Parahnya lagi, 60 orang warga Jerman diketahui meregang nyawa di daerah konflik itu. Pernyataan dari Maassen  diutarakannya dalam wawancara dengan media lokal, Welt am Sonntag.

"Mereka tewas karena terbunuh atau bunuh diri," sebut Maasen seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Senin (24/11/2014).

"Setidaknya dari data yang kami terima ada sembilan warga Jerman yang ikut dalam aksi serangan bunuh diri," sambung dia.

Maassen pun menambahkan, pemerintah harus memberi perhatian khusus atas masalah ini. Sebab, jumlah warga Jerman yang ikut ke berperang di Irak dan Suriah naik drastis.

Sebelumnya, dari data yang pernah dikeluarkan, warga Jerman yang ikut bergabung dengan kelompok ekstrem sekitar 450 orang. Selain naiknya jumlah tersebut, dijelaskan Mansseen ada masalah baru yang ikut muncul.

Hal ini terkait dengan kembalinya warga Jerman setelah bertempur di Suriah dan Irak. Dari keterangan Maassen ada sekira 180 yang berhasil pulang ke Jerman.

Ratusan warga ini, dikhawatirkan akan membawa propaganda buruk yang mereka dapat di Irak dan Suriah ke warga Jerman. Ia pun mendesak Pemerintah Jerman segera memperketat pengamanan di dalam negeri. Pasalnya, hal tersebut sangat berpontensi mengganggu keamanan nasional Jerman. (Ein)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya