BBM Naik, Pengembang Perumahan Siap Lakukan Penyesuaian Harga

Ketua Umum REI Eddy Hussy mengatakan harga BBM naik memang diperlukan karena subsidi negara untuk BBM terlalu besar.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Nov 2014, 18:30 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang perumahan yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) merestui harga BBM naik. Ketua Umum REI Eddy Hussy mengatakan kenaikan tersebut memang diperlukan karena subsidi negara untuk BBM terlalu besar.

"Kalau melihatnya positif, BBM membuat APBN terbebani jadi berat. Jangka panjang ini akan lebih baik," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Alokasi subsidi BBM bisa digunakan untuk pengembangan infrastruktur. Hal tesebut kemudian diharapkan mendorong iklim yang lebih baik untuk perkembangan di sektor properti.

Menurut dia, kenaikan harga BBM hanya berdampak jangka pendek. Meski demikian para pengembang dipastikan akan ikut menyesuaikan usahanya seiring kenaikan bahan bakar fosil tersebut.

"Sudah terpikirkan kita, kenaikan bukan pertama kali dilakukan," tandas dia.

Untuk diketahui, pemerintah secara resmi menaikan harga BBM subsidi jenis premium dan solar mulai hari ini. Harga BBM naik sebesar Rp 2.000 per liter. Premium menjadi Rp 8.500 per liter, Sementara solar mejadi Rp 7.500 per liter.(Amd/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya