Tweeple Dukung Faisal Basri Lawan Mafia Migas

Sudirman Said membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang di pimpin oleh Faisal Basri.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 17 Nov 2014, 12:27 WIB

Citizen6, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said membeberkan bahwa telah membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang di pimpin oleh politis yang juga seorang pengamat ekonomi senior, Faisal Basri.

"Seorang pejuang, ekonom senior yakni Pak Faisal Basri untuk mengetuai tim ini. Terima kasih kesediaan Pak Faisal untuk memimpin tim reformasi tata kelola migas," ucap Sudirman saat Konferensi Pers di Kantor Kementrian ESDM, Minggu (16/11/2014).

Kabar tersebut pun langsung mendapat respons masyarakat khususnya para onliner. Seperti pantauan Citizen6 di linimasa Twitter, para Tweeple berbondong-bondong membuat ciapan yang ditujukkan untuk akun @faisalbasri.

 

Terpilihnya Faisal Basri sebagai ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas pun didukung para Tweeple. Pasalnya pria kelahiran Bandung, 6 November 1959 itu dikenal masyarakat sebagai ekonom kerakyatan yang memiliki integritas yang baik.

Terlihat para Tweeple banyak yang membuat ciapan dukungan untuk Faisal Basri agar melawan mafia migas. Adapula ucapan selamat yang mendominasi ciapan Tweeple di linimasa.

 

Faisal yang aktif di akun Twitternya pun memberi tanggapan dan ucapan terima kasih kepada para Tweeple.

Dalam kepemimpinannya Fasisal pun memiliki tugas berat dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas, yang pertama mengkaji seluruh kebijakan dan aturan main tata kelola migas dari hulu ke hilir.

Tugas kedua, sambung Sudirman, adalah menata ulang kelembagaan, termasuk di dalamnya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien.

Ketiga, lebih jauh menurut Sudirman, mempercepat revisi Undang-undang Migas dan memastikan seluruh subtansinya sesuai dengan konstitusi dan memiliki keberpihakan yang kuat terhadap kepentingan rakyat.

"Tugas keempat, mendorong lahirnya iklim industri migas di Indonesia yang bebas dari para pemburu rente yang memiliki kedekatan dan pengaruh terhadap pejabat ," tambah Sudirman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya