Seorang Petani Jambi Tewas Diinjak Gajah Liar

Menurut salah seorang warga, sudah beberapa kali kawanan gajah liar masuk ke pemukiman warga dan merusak ratusan hektar kebun.

oleh Bangun Santoso diperbarui 01 Nov 2014, 13:15 WIB
Satao, salah satu gajah dengan gading terbesar di taman nasional Tsavo East di Kenya.

Liputan6.com, Jambi - Seorang warga Pematang Pauh, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi dilaporkan tewas setelah terinjak-injak kawanan gajah liar yang masuk ke pemukiman warga, Jumat petang, 31 Oktober 2014 sekitar pukul 18.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang didapat Liputan6.com, korban diketahui bernama Bakhtiar (55) yang berprofesi sebagai petani.

Bujang (40) salah seorang warga mengatakan, sudah beberapa kali kawanan gajah liar masuk ke pemukiman warga dan merusak ratusan hektar kebun di Kecamatan Tungkal Ulu.

"Sudah meninggal, karena diinjak gajah liar," kata Bujang, Sabtu (1/11/2014).

Menurut dia, korban bersama warga lain awalnya berniat mengusir kawanan gajah yang masuk ke kebun. Tiba-tiba, Bakhtiar dikejar dan sempat dililit belalai seekor gajah liar. Saat terlilit belalai gajah, pria itu langsung dihempaskan ke tanah dan kemudian diinjak kawanan gajah liar.

Akibatnya, Bakhtiar mengalami patah kaki sebelah kanan dan lebam pada bagian wajah sebelah kanan.

Bujang menuturkan, amukan kawanan gajah liar itu membuat sejumlah warga lari ketakutan. Nahas Bakhtiar tak sempat menyelamatkan diri sehingga menjadi korban amukan gajah liar itu.

Kawanan gajah liar kerap mengamuk dan merusak puluhan hektar kebun warga. Baik itu di Desa Pematang Pauh maupun Desa Pematang Tembesu, Kecamatan Tungkal Ulu. Warga berharap, pemerintah daerah secepatnya menangkap gajah liar yang masih berkeliaran itu.

"Kami khawatir, ada korban lainnnya akibat gajah itu. Kita minta pemerintah segera menangkapnya," tambah Bujang.

Sementara itu, Kapolsek Tungkal Ulu Iptu Rivan mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari olah TKP itu diketahui, Bakhtiar meninggal akibat diinjak gajah.

"Petugas masih ada disiagakan di lapangan. Warga juga diimbau tidak masuk ke perkebunan, sebab dikhawatirkan terjadi insiden serupa," ujar Rivan.

“Keterangan di lapangan, gajah masih berada di sekitar kebun, dekat dengan pemukiman," imbuh dia.

Rivan menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BKSDA Jambi dan Dinas Kehutanan (Dishut) Tanjabbar untuk mengatasi masalah gajah mengamuk itu. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya